Berita Fakfak

Patrick Winata dari Fakfak Papua Barat Pecahkan Rekor Dunia Tinju 24 Jam Non-Stop

Patrick Winata berhasil memecahkan Rekor Dunia Guinness World Records bertinju 24 jam non-stop melalui inisiasi Project 24

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Hans Arnold Kapisa
istimewa
FAKFAK - Pemuda kelahiran Fakfak Papua Barat, Patrick Winata berhasil memecahkan rekor dunia bertinju selama 24 jam non-stop. Itu bukan hanya soal gaya-gayaan tetapi Patrick mengikuti Project24 untuk berdonasi bagi penderita Kanker, Rabu (12/11/2025) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Anak muda kelahiran Kabupaten Fakfak Papua Barat, Patrick Winata berhasil memecahkan Rekor Dunia Guinness World Records bertinju 24 jam non-stop melalui inisiasi Project 24.

Kepada TribunPapuaBarat.com Rabu (12/11/2025), lelaki etnis Tionghoa lahir besar Fakfak itu mengemukakan misi Project 24 tersebut dilakoninya bukan soal gaya-gayaan semata, tetapi untuk misi mulia bagi pejuang Kanker.

"Jadi donasi yang berhasil dikumpulkan untuk membantu anak-anak penderita Kanker, karena bagi saya kekuatan sejati bukan hanya soal pukulan tetapi kepedulian," terangnya.

Ia bercerita, telah mempersiapkan semuanya sejak 4 bulan lalu dengan matang bahkan termasuk Rumah Sakit Siloam yang mendukungnya.

"Saya mulai bertinju pada Jumat, 31 Oktober 2025," katanya.

Atlet dan aktivis sosial tersebut berhasil mencatatkan namanya di Guinness World Records serta menjadi kebanggaan masyarakat Fakfak setelah menuntaskan tantangan ekstrem.

Patrick Winata mampu bertinju selama 24 jam tanpa henti dalam ajang bertajuk Project 24.

Aksi ini bukan hanya menjadi pencapaian fisik, tetapi juga membawa dampak sosial yang signifikan dengan menggalang lebih dari Rp230 juta untuk Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).

"Selama masa persiapan, saya menjalani serangkaian program terukur yang melibatkan analisis biomarker, pengaturan pola nutrisi, dan prosedur pemulihan berbasis regenerasi," katanya.

Baca juga: Kisah Sukses Pasutri di Fakfak: Dari Bengkel ke Resto Hits "Koeltura"

Lanjut Patrick Winata mengatakan, itu semua dilakoninya untuk memastikan tubuhnya mampu beradaptasi dengan beban latihan ekstrem

"Pendekatan ini dirancang bersama tim dari ELV8 Longevity dan Life Performance Clinic, yang turut mendampingi proses adaptasi tubuh saya secara ilmiah," katanya.

Patric Winata juga melalui proses latihan yang luar biasa panjang dan disiplin serta pihak dari ELV8 Clinic hanya membantu memastikan setiap aspeknya didukung secara ilmiah.

Dulu Dibully Kini Menginspirasi

Siap sangka, jauh sebelum memiliki badan kekar dan menjadi atlet kebugaran fisik, Patrick Winata semasa sekolah sempat dibully.

Dengan berat badan yang berlebih kala itu, ia sempat mendapatkan ejekan dari rekan sebayanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved