50 Orang Tewas Akibat Musala Runtuh di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Sehari setelah kejadian tradis tersebut, Selasa (30/9/2025), BNPB merilis penyebab robohnya musala di Ponpes Al Khoziny.

Tribun Jatim Network/M Taufik
PONPES AMBRUK - Bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Total 50 orang menjadi korban tewas sejak runtuhnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, 29 September 2025.

Data terbaru itu diumumkan Deputi III Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).

Pada Minggu (5/10/2025) hingga Senin pagi ditemukan tujuh jenazah. Menurut Budi Irawan, masih ada 13 korban yang tertimbun reruntuhan.

"Total korban ada 154 orang. Yang selamat ada 104 orang, meninggal 50 orang," katanya saat konferensi pers pada Senin pagi.

Tim gabungan dari Basarnas dan TNI, ucapnya, masih mencari korban.

"Diharapkan, hari ini kita selesai evakuasi dari yang diperkirakan tinggal 13 orang (yang masih tertimbun)," ujar Budi Irawan.

Iya runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny merupakan peristiwa yang paling banyak memakan korban selama 2025.

Bahkan, jumlah korbannya lebih banyak daripada bencana alam seperti banjir di Bali hingga banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Kafe Runtuh Diguncang Gempa Bumi di Kota Jayapura, 4 Orang Meninggal Dunia

Sehari setelah kejadian tradis tersebut, Selasa (30/9/2025), BNPB merilis penyebab robohnya musala di Ponpes Al Khoziny.

Kepala Pusat Data Infromasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut musala runtuh karena kegagalan teknologi.

Menurutnya, perlu ada penerapan ketat standar keselamatan konstruksi.

"Masyarakat dan pengelola bangunan bertingkat diimbau untuk memastikan pengawasan teknis pembangunan agar kejadian serupa bisa dicegah," katanya.

Santri Ikut Ngecor

Di tengah tragedi yang memilukan, ada fakta santri di ponpes tersebut turut mengecor.

Satu dari santri Ponpes Al Khoziny, Rizki Ramadhan (19), mengakui hal itu.

Ia termasuk koban selamat dalam tragedi tersebut.

Baca juga: Kisah Taufan Bertahan Selama 3 Hari di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: Saya Yakin Bisa Hidup

Saat kejadian, Rizki dan rekan-rekannya sedang mengecor.

"Saya tidak tahu persis siapa saja yang tertimpa bangunan, soalnya waktu itu saya berada di atas ikut kerja," ujar Rizki.

"Anak-anak di musala sedang salat asar, tiba-tiba bangunannya ambruk," kata Rizky pada Senin (29/9/2025).

Menurut beberapa sumber, santri ikut mengecor diduga sebagai hukuman jika tidak ikut kegiatan ponpes.

Pengasuh Ponpes Al Khoziny, Abdul Salam Mujib mengatakan mushala itu berdiri sekira 10 bulan lalu.

"Baru tiga dek (lantai) terakhir, jadi enggak pakai genteng, langsung dek," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BNPB: Korban Tewas Robohnya Mushola Ponpes Al Khoziny 50 Orang, 13 Lainnya Masih Tertimbun

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved