Viral Perawat Dipukul Keluarga Pasien, Wagub Jabar: Jangan Ada Arogansi antara Nakes dan Warga

Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menanggapi viralnya video aksi penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien terhadaro perawat.

Editor: Astini Mega Sari
TribunJabar.id/Istimewa
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang perawat berhazmat hendak menuntun pasien menuju ranjang pemeriksaan di Puskesmas Pameungpeuk Garut. 

TRIBUPAPUABARAT.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menanggapi viralnya video aksi penganiayaan yang dilakukan keluarga pasien terhadaro perawat.

Diketahui, video rekaman karema CCTV yang viral tersebut memperlihatkan aksi penganiaayan keluarga pasien terhadap perawat di Puskesmas Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021).

Keluarga pasien kesal karena menganggap sang perawat terlalu lama saat memakai alat pelindung diri (APD).

Menanggapi kasus tersebut, Uu enggan menyalahkan korban dan pelaku pemukulan.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Wagub Jabar menyatakan siap untuk memediasi korban dan pelaku pemukulan.

"Peristiwa pemukulan kepada tenaga kesehatan, kepada mereka yang sedang dinas ini, menurut kami tidak baik, apapun alasannya," kata Uu saat dihubungi, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: Viral Video Perawat Dipukul Keluarga Pasien, Pelaku Kesal Tunggu Korban Pakai APD Lengkap

Uu berpesan, baik masyarakat maupun tenaga kesehatan tidak boleh ada yang memiliki sifat arogan.

"Kemudian juga jangan ada arogansi di antara mereka, baik dari pihak tenaga kesehatan, dalam bicara dan dalam bertindak, jangan sok punya tanggung jawab, sok punya kewenangan," kata Uu.

"Sebaliknya, pihak masyarakat jangan arogan. Insan kesehatan ini kan sudah capek, sudah setahun lebih mengayomi masyarakat di tengah pandemi," sambungnya.

Uu meminta warga memahami bahwa nakes selalu memprioritaskan keselamatan pasien.

Ia juga menegaskan dirinya tidak menyalahkan korban ataupun pelaku pemukulan dalam kasus ini.

"Oleh karena itu, kami minta saling memahami di antara mereka dan terbangun komunikasi yang sangat baik. Kami menyesalkan, di balik siapa yang salah dan apa masalahnya, ini tidak pas," kata Uu.

"Saya tidak menyalahkan siapapun karena saya tidak tahu penyebabnya apa, harapan kami tidak terulang," ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat 2 Kali Lipat di Pulau Jawa, Catat Rekor Kasus Harian dalam 4 Hari Terakhir

Uu berharap kasus ini berakhir tanpa perlu diproses secara hukum.

Ia berharap ada permohonan maaf dari pelaku pemukulan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved