Desak Pemerintah Lockdown Pulau Jawa untuk Tangani Lonjakan Covid-19, Epidemiolog: Tak Ada Cara Lain

Dicky menilai, dampak dari ledakan kasus juga membuat fasilitas kesehatan di Jabodetabek tak berdaya menampung banyaknya pasien.

Editor: Astini Mega Sari
(Tribun-Video/Buyung Haryo)
Ilustrasi Virus Corona - Desakan untuk pemerintah Indonesia agar memberlakukan lockdown Pulau Jawa dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 datang dari epidemiolog Griffith University Dicky Budiman. 

Ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di 21 rumah sakit rujukan Covid-19 sudah penuh.

"Situasinya sudah nyaris melampaui batas kita semua untuk menanganinya. Harus ada langkah-langkah yang luar biasa secara lebih makro," ujar Bima Arya usai mengunjungi Rumah Sakit Marzoeki Mahdi di Bogor, Minggu (27/6/2021).

Kejadian seupa pun terjadi di Kota Bekasi. Banyak pasien terpaksa harus berbaring di luar tenda darurat di halaman RSUD Chasbullah Abdulmajid karena faskes tersebut tak mampu lagi menampung pasien.

"Kapasitas bed yang kami sediakan di triase adalah 30 bed, ternyata masyarakat yang hadir untuk meminta bantuan layanan ke rumah sakit ini makin banyak dan tidak mungkin kami tolak," ujar Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdulmajid, Kusnanto Saidi, Jumat (25/6/2021). (*)

Berita lainnya terkait Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Epidemiolog: Tidak Ada Cara Lain, Lockdown Pulau Jawa

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved