Antarkan Jenazah, Sopir Ambulans Dipukuli Warga karena Dituding Mengcovidkan Pasien

Dua warga yang melakukan tindak kekerasan kepada sopir mobil ambulance RSUD 45 Kuningan yang membawa jenazah Covid-19, ditangkap petugas kepolisian.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)
Mobil Ambulans milik RSUD dr Haulussy Ambon memilih parkir di ruang parkir RSUP dr J Leimena setelah membawa pasien Covid-19 ke rumah sakit tersebut, Rabu (27/5/2020). Mobil ambulans ini sendiri sempat tersesat dan diamuk warga di kawasan Rumah Tiga, Kecamatan Teluk AMbon 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Dua warga yang melakukan tindak kekerasan kepada sopir mobil ambulance RSUD 45 Kuningan yang membawa jenazah Covid-19, ditangkap petugas kepolisian.

Dua pelaku tersebut merupakan warga Desa Sukarapih, Kecamatan Cibeureum, Kuningan Jawa Barat.

Kapolsek Cibingbin IPTU Asep Alamsyah saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya membenarkan bahwa penangkapan baru saja di lakukan terhadap dua warga tersebut.

"Iya Kang, barusan tadi Magrib. Kami menangkap dua warga yang di duga melakukan kekerasan terhadap sopir ambulan rumah sakit umum," kata Asep kepada Tribuncirebon.com, Selasa (29/6/2921).

Asep mengatakan, sebelumnya sopir ambulan itu melakukan pelaporan atas dugaan tindak kekerasan oleh warga Desa Sukarapih saat membawa pasien Covid-19 di desa tersebut.

Baca juga: 3 Langkah Sederhana yang Bisa Dilakukan Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri di Rumah

"Untuk permasalahannya, sopir kena pukulan warga sehingga menimbulkan luka memar. Korban mengaku tindakan kekerasan yang diterimanya terjadi saat proses pengantaran jenazah. Setelah itu korban langsung melakukan visum ke Puskemas dan datang ke Polsek untuk bikin laporan atas kekerasan yang dialami," katanya.

Terpisah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah 45 Kuningan, dr Deki Saefullah kepada Tribuncirebon.com mengatakan, untuk kronologi singkat bahwa petugas sopir ambulan ini dituduh telah meng-covid-kan pasien meninggal tersebut.

Baca juga: 5 Cara Jaga Anak dari Infeksi Covid-19 di Tengah Varian Delta yang Mengganas

Kejadian itu saat sopir mengantar pasien Covid-19 meninggal ke rumah duka keluarga  yang meninggal tersebut.

"Ya, informasi kami terima. Sopir kami di tuduh meng-covid-kan warga meninggal tersebut. Padahal, itu benar meninggal Covid-19 setelah sebelumnya mendapat perawatan medis dan pasien meninggal itu memiliki riwayat penyakit paru - paru," katanya.

Adanya kejadian, kata Deki mengaku sangat prihatin dengan sikap warga terhadap tim medis dalam melakukan penanganan Covid-19 di Kuningan.

"Kami sangat prihatin, jelas kami disini lagi kerja keras melakukan penanganan pasien Covid-19. Malah ada warga lakukan tindak tidak terpuji pada tim medis," katanya.

(*)
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved