Sejumlah Daerah di Papua Barat Mulai Krisis Tabung Oksigen

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorrongan, mengakui kondisi tabung oksigen saat ini dalam kondisi krisis.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusun
Saat seorang perawat sedang menyiapkan oksigen untuk dimasukkan ke ruangan RSUD Manokwari. 

"Kita saat ini mulai kelabakan. Mau cari oksigen di mana lagi kalau para pasien sudah dalam kondisi seperti ini," imbuhnya.

"Kemarin ada pasien yang mau masuk, namun tidak ada oksigen dan tempat tidur, akhirnya di-pending," ungkap Tiniap.

Baca juga: Papua Barat Mulai Alami Krisis Oksigen untuk Pasien Covid-19

Rebutan Oksigen

Tak hanya itu, Tiniap juga menambahkan saat ini pasien di rumah dan RSUD saling berebutan oksigen.

"Jadi kalau di tempat pengisian, jika kita di RSUD tidak cepat, maka masing-masing keluarga akan datang bayar dan ambil tabung oksigennya," tuturnya.

"Kondisi kita di Manokwari sekarang seperti ini, jadi saling berebutan siapa cepat dia dapat," ucap Tiniap.

"Kita kadang-kadang kekurangan oksigen karena masyarakat sudah ambil duluan," kata Direktur RSUD Provinsi Papua Barat.

Kebutuhan Oksigen per Hari

Selain itu, Tiniap mengaku, untuk kebutuhan di RSUD Provinsi Papua Barat per hari mencapai 100 tabung oksigen.

"Namun, yang kita dapat saat ini hanya 20 untuk per harinya," kata Tiniap.

"Padahal, pasien yang dirawat di RSUD Provinsi Papua Barat seharian butuh 100 tabung oksigen," ucapnya.

"Satu pasien dalam sehari butuh 10 tabung oksigen," ujarnya.(*)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved