Vaksinasi Covid19

Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna, Disebut Ampuh Lawan Varian Delta

Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation dan merupakan vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA).

Editor: Astini Mega Sari
AFP/Fred Tanneau
Dalam arsip foto yang diambil pada 29 Juni 2021, seorang petugas medis memegang botol vaksin Moderna Covid-19 di Quimper, Prancis barat. Pengawas obat-obatan Eropa pada 23 Juli 2021, telah menyetujui penggunaan vaksin anti-coronavirus Moderna untuk anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun, menjadikannya vaksin kedua bagi remaja untuk digunakan di benua itu. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation dan merupakan vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA).

Karena berbasis mRNA, vaksin Moderna memerlukan teknologi penyimpanan yang berbeda dari jenis vaksin platform inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA.

Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu minus 20 derajat celsius. Karena kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin Moderna diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.

Di Indonesia, vaksin Moderna telah mendapatkan emergency use authorization (EUA) izin pakai di masa darurat dari BPOM pada 2 Juli 2021.

Penerbitan EUA ini berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dan pengkajian Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI, dan BPOM.

Baca juga: Masih Ragu Vaksinasi? Simak 4 Manfaat Vaksin Covid-19 yang Perlu Kamu Tahu

Kehadiran vaksin Moderna melengkapi empat jenis vaksin lainnya yang sebelumnya juga sudah memperoleh EUA dari BPOM, yaitu CoronaVac dari Sinovac Life Science China, AstraZeneca dari Covax Facility.

Kemudian Sinopharm dari Beijing Bioinstitute Biological Product, dan vaksin Covid-19 yang diproduksi Bio Farma menggunakan bulk dari Sinovac.

Efikasi dan Keluhan

Berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga pada 21 November 2020 menunjukkan efikasi vaksin Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.

Sementara ketika diberikan kepada usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun menjadi 86,4 persen.

Hasil tersebut diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

Vaksin Moderna diberikan melalui injeksi sebanyak dua kali dalam rentang waktu satu bulan.

Hasil uji klinis fase ketiga juga menyatakan vaksin Moderna aman untuk kelompok populasi masyarakat dengan komorbid atau penyakit penyerta.

Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Memiliki Kekebalan setelah Dosis Vaksin Covid-19 Kedua?

Adapun komorbid yang dimaksud yakni penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, penyakit lever hati, dan HIV.

Ada sejumlah efek samping ringan yang ditimbulkan dari vaksin Moderna ini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved