RSUD Manokwari Krisis Tabung Oksigen, Direktur: Sehari Butuh 50 tapi yang Diproduksi Hanya 15
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari, dr Alwan Rimossan, mengaku pihaknya kekurangan pasokan tabung oksigen.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Astini Mega Sari
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manokwari, dr Alwan Rimossan, mengaku pihaknya kekurangan pasokan tabung oksigen.
"Untuk pasien Covid-19, satu hari kita butuh 50 tabung oksigen tetapi yang diproduksi hanya 10 hingga 15 tabung oksigen," ungkap Alwan kepada TribunPapuaBarat.com, Rabu (28/7/2021).
Alwan mengatakan ada 34 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Manokwari.
Seluruh pasien tersebut membutuhkan tabung oksigen untuk perawatan.
Baca juga: Krisis Oksigen di Manokwari, Satgas Covid-19 Papua Barat: Saling Berebut, Siapa Cepat Dia Dapat
Baca juga: Tabung Oksigen Menipis, Tiga Pasien Covid-19 Meninggal di RSUD Provinsi Papua Barat
"Dari 34 orang itu, semuanya pakai oksigen, sehingga satu hari butuh 50 tabung oksigen," ucap Alwan.
"Biasanya satu orang hanya pakai 2 jam langsung habis."
Berarti, jika melayani satu pasien selama 24 jam, maka rumah sakit membutuhkan 12 tabung oksigen.
"Semuanya bervariasi, mulai dari 6 liter per menit hingga 25 liter per menit," tuturnya.
Alwan menuturkan, menipisnya stok oksigen membuat pihaknya meminta bantuan dari swasta.
"Kita beli dari mereka tetapi terbatas hanya 10 tabung oksigen saja. Sementara yang diproduksi di RSUD satu hari hanya 10 sampai 15 tabung saja," kata Alwan.
Alwan berharap penambahan mesin produksi isi ulang tabung oksigen bisa dipercapat. (*)
Baca juga: Stok Oksigen Habis, Pasien Covid-19 di NTT Meninggal Dunia di Kursi Puskesmas