Vaksinasi Covid19
Perbandingan Vaksin Sinovac dengan Sinopharm, Mulai dari Tipe hingga Efikasi
Vaksin Sinovac dan Sinopharm adalah vaksin buatan dari China dan telah mendapatkan rekomendasi penggunaan sebagai vaksin Covid-19.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Vaksin Sinovac dan Sinopharm adalah vaksin buatan dari China dan telah mendapatkan rekomendasi penggunaan sebagai vaksin Covid-19.
Vaksin Sinovac-CoronaVac atau yang dikenal dengan nama Vaksin SInovac adalah vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac China National Pharmaceutical Group.
Sedangkan BIBP adalah vaksin yang dibuat oleh Sinopharm China National Pharmaceutical Group.
Tipe Vaksin
Vaksin dari Sinovac dan Sinopharm keduanya menggunakan teknologi virus yang dilemahkan.
Vaksin ini dibuat dari virus yang telah dimatikan melalui proses kimiawi.
Baca juga: Benarkah Antibodi Vaksin Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan? Ini Penjelasannya
Virus yang telah mati ini tidak akan menyebabkan manusia mengalami infeksi Covid-19.
Namun, materi genetiknya masih akan terdeteksi oleh sistem imun.
Sistem imun akan membentuk antibodi untuk membentuk pertahanan terhadap virus SARS-CoV-2.
Namun vaksin dengan virus yang dilemahkan harus menerima beberapa kali dosis untuk membangun respons imun jangka panjang.
Siapa yang Bisa Menerima Vaksin?
Vaksin Sinopharm direkomendasikan untuk semua orang di atas 18 tahun.
Sedangkan vaksin Sinovac saat ini sudah bisa digunakan untuk orang di atas 12 tahun.
Baca juga: Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna, Disebut Ampuh Lawan Varian Delta
Selain itu, penting bagi penderita komorbid untuk menerima vaksin. Ini bisa mencegah Covid-19 dengan gejala berat dan kritis. Beberapa kelompok rentan juga direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin, seperti pasien HIV, immunocompromised, dan ibu menyusui.
Namun, untuk ibu hamil, saat ini vaksin yang sudah disetujui aman baru Sinovac.
Sedangkan Sinopharm masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan keamanannya pada ibu hamil.
Efikasi Vaksin
Hasil uji klinis ke-3 vaksin Sinopharm, menunjukkan bahwa 2 dosis vaksin memiliki efikasi 79 persen dalam melawan simptomatik Covid-19.
Antibodi ini terbentuk 14 hari setelah dosis vaksin kedua.
Baca juga: Berapa Lama untuk Dapat Kekebalan Penuh seusai Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua? Ini Penjelasannya
Sedangkan vaksin Sinovac, efikasinya berbeda-beda di beberapa negara.
Efikasi Sinovac di Brazil berada di angka 51 persen setelah dua minggu mendapatkan vaksin kedua.
Selain itu, Sinovac terbukti 100 persen untuk mencegah Covid-19 dengan gejala parah dan risiko dirawat di rumah sakit. Sedangkan di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
Dosis Vaksin
Kedua jenis vaksin diberikan dalam 2 dosis.
Vaksin Sinovac diberikan masing-masing 0,5 mililiter yang diinjeksikan intramuskular.
Jarak antara dosis pertama dengan kedua adalah 2 sampai 4 minggu.
Vaksin Sinopharm juga diberikan masing-masing dosis 0,5 mililiter dengan jarak antar dosis selama 3 sampai 4 minggu. (*)
Berita lainnya terkait vaksinasi Covid-19
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Simak Perbedaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Ilustrasi-vaksin-Covid-19.jpg)