Viral Video Sejumlah Anggota TNI Pukul Warga di Bali, Begini Beda Pengakuan Dandim dan Korban

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan sejumlah anggota TNI melakukan tindak kekerasan pada warga di Desa Sidetapa, Buleleng, Bali.

Editor: Astini Mega Sari
(Tangkapan layar @jeg.bali)
Sejumlah TNI terlihat sedang melakukan pemukulan terhadap warga di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. 

Sekitar 40 meter dari lokasi penyekatan, ia mengaku kembali diadang oleh TNI yang kemudian memukul temannya yang berinisial AG (23).

DI kemudian berhenti dan menanyakan maksud pemukulan yang dilakukan oleh TNI kepada AG.

Baca juga: Serang Aparat, KKB Tenius Gwijangge Punya Senjata Rampasan dari TNI yang Dilengkapi Teleskop

"Tidak tahu kenapa (TNI) marah-marah langsung mukul, langsung nyekik, terus saya diseret sejauh 30 meter ke titik lokasi yang pertama, sejauh saya diseret, saya juga ditendang dari belakang. Padahal saya sudah tidak melawan. Tapi terus saja saya ditendang," tuturnya.

Setelah sampai ke titik yang pertama usai 30 meter diseret, DI bersama temannya mengaku diduduki dan disiram air oleh oknum TNI.

Selang 15 menit berlalu, paman DI kemudian datang dengan maksud melerai agar DI bersama AG tak jadi sasaran pemukulan.

"Bermaksud melerai agar saya tidak dipukul, terus dia juga yang jadi sasaran pemukulan oleh aparat. Kami bertiga dipukuli lagi, padahal kami tidak melawan," terang dia.

DI melanjutkan, pemukulan yang dilakukan oleh oknum TNI tak berhenti sampai di situ.

Beberapa saat kemudian, adik DI juga datang untuk melerai agar pemukulan tak berlanjut.

Baca juga: Begini Nasib Anggota TNI AD yang Viral karena Halang-halangi Ambulans yang Bawa Bayi Kritis

"Adik saya melawan, tapi melawan belum sampai mukul, adu mulut lah. Setelah itu adik saya dipukuli sampai bibirnya robek," tuturnya.

DI kemudian dijemput oleh sang ayah untuk dibawa pulang ke tempat tinggalnya yang tak jauh dari lokasi pemukulan.

Ia menyayangkan penjelasan TNI yang sudah beredar terkait alasan pemukulan terjadi. Termasuk dengan pernyataan TNI yang menyatakan anggotanya ditabrak.

"Saya dibilang nabrak aparat. Kan tidak mungkin saya nabrak, kalau saya nabrak pasti saya jatuh. Jadi berbeda dengan fakta yang di lapangan. Dibilang saya yang mengeroyok aparat, padahal kan saya tidak melawan, saksi mata ada," terangnya.

DI berharap oknum TNI yang telah melakukan pemukulan itu diproses secara hukum atau pun secara sanksi disiplin.

"Harapan saya untuk oknum-oknum yang sudah memukul saya, cuma kesalahan saya tidak pakai masker, sampai memukul, agar ditindaklanjuti lah," tuturnya.

Baca juga: Tiba-tiba Disergap saat Patroli, 1 Anggota TNI Tertembak saat Kontak Senjata dengan KKB di Puncak

Selain itu, ia juga berharap, TNI lebih humanis dan lebih merata dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved