LP3BH Manokwari Berharap Kunjungan Panglima TNI Bisa Beri Solusi untuk Para Pengungsi Maybrat
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (22/12/2021).
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Astini Mega Sari
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (22/12/2021).
Kunjungan kali ini merupakan pemenuhan jadwal kerja Panglima TNI semata dan bersifat rutin.
Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari, yang juga aktivitas Hak Asasi Manusi (HAM) Yan Christian Warinussy memiliki harapan khusus terkait kunjungan Panglima TNI.
"Kunjungan seorang Panglima TNI memiliki arti penting, untuk melihat sejauh mana prinsip-prinsip HAM di Papua Barat," ujar Warinussy, melalui rilis yang diterima TribunPapuaBarat.com, Rabu.
"Sehingga, nantinya bisa dielaborasi dalam konteks praktek penegakan hukum dan perlindungan HAM dalam konteks pelaksanaan kebijakan di sektor pertahanan negara dan keamanan nasional di wilayah Papua Barat secara khusus," tuturnya.
Baca juga: Komnas HAM Bentuk Tim di Maybrat: Tidak Boleh Batasi Pekerja Kemanusiaan
Apalagi, kata Warinussy, belum lama ini Panglima TNI telah memberi sinyal positif bahwa dirinya akan memberi akses bagi tindak lanjut kasus dugaan Pelanggaran HAM di Paniai.
"Hal ini sungguh baik, namun tidak kalah penting kami ingin memperoleh penegasan Panglima Andhika terkait penyelesaian kasus di Maybrat," ucapnya.
Ia berujar, khususnya dalam konteks pemulihan trauma dan penanganan para warga dari wilayah Aifat, Kabupaten Maybrat.
"Masyarakat di sana sudah beberapa bulan ini meninggalkan kampung halaman dan pergi mengungsi wilayah Kota Sorong, Sorong Selatan, serta Kabupaten Sorong," imbuhnya.
Ia juga meminta Panglima TNI mempertimbangkan menarik pasukan non-organik dari Maybrat.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Penyerangan Posramil Kisor oleh KNPB, Tewaskan 4 TNI hingga Ribuan Warga Mengungsi
Warinussy juga berharap Panglima TNI memberikan kesempatan pertama bagi personel teritorial di Papua Barat untuk membantu Polri dalam penegakan hukum lebih lanjut.
"Kami yakin konflik Maybrat, dapat diselesaikan secara damai dengan melibatkan para pemuka agama di Tanah Papua," kata Warinussy.
Keberhasilan Panglima TNI sangat diharapkan saat ini oleh seluruh rakyat Papua, khususnya para pengungsi di Maybrat.
Sehingga, para pengungsi bisa merayakan Natal di kampung halaman masing-masing di Maybrat. (*)