3 Komplikasi Penyakit Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Ginjal Kronis
Berikut beberapa penyakit lanjutan yang bisa terjadi akibat tidak terkontrolnya penyakit diabetes tipe-2.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Diabetes merupakan penyakit endemik global dengan tingkat prevalensi yang terus meningkat pesat di seluruh dunia, baik di negara berkembang maupun negara maju.
Diabetes melitus tipe-2 adalah kondisi serius yang dialami oleh lebih dari 10,7 juta orang di Indonesia.
Meskipun dengan majunya perkembangan teknologi menjadikan beragam pengobatan sudah tersebut, tetapi masih banyak pasien diabetes melitus-2 kesulitan mengontrol kadar glikemik dalam tubuh.
Alhasil, ini juga membuat pasien sulit menghadapi masalah berat badan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, serta ginjal.
Berikut beberapa penyakit lanjutan yang bisa terjadi akibat tidak terkontrolnya penyakit diabetes tipe-2 ini.
Baca juga: Apakah Kentang Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasan Lengkapnya
1. Obesitas
Sejumlah studi menunjukkan bahwa kelebihan berat badan merupakan faktor risiko utama penyebab diabetes tipe-2.
Direktur Indonesian Diabetes Institute Prof Dr dr Sidartawan Soegondo SpPD-KEMD, FINASIM, FACE mengatakan, studi menunjukkan bahwa sekitar 70 persen pasien diabetes di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Padahal, kata dia, obesitas dapat meningkatkan risiko kematian yang diakibatkan oleh penyakit komorbid.
"Indeks massa tubuh (body mass index, BMI) yang tinggi dapat meningkatkan risiko kematian yang tinggi pula, yang sebagian besar diakibatkan oleh komplikasi penyakit kardiovaskular," kata Sidartawan dalam peluncuran Obat Diabetes Konsumsi Sekali Seminggu Pertama di Indonesia dari Novo Nordisk, Selasa (3/8/2021).
Namun, meskipun sudah menerapkan perubahan gaya hidup, beberapa pasien masih mengalami kesulitan mengurangi berat badan mereka.
Baca juga: Perlu Diwaspadai, Kenali 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Memicu Penyakit Diabetes
2. Penyakit Kardiovaskular
Diabetes dan kelebihan berat badan ataupun obesitas akan menjadi faktor risiko utama penyebab penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Hal ini dijelaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), Dr dr Sally A Nasution SpPD-KKV FINASIM FACP dalam kesempatan yang sama.
Sally mengatakan, tingkat kematian akibat diabetes cukup tinggi di Indonesia.