Sederetan Kasus Penembakan oleh KKB di Puncak Papua, Telan Korban Jiwa Aparat hingga Warga
KKB kerap melakukan serangkaian penyerangan kepada aparat dan juga warga di Kabupaten Puncak, Papua.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kerap melakukan serangkaian penyerangan kepada aparat dan juga warga di Kabupaten Puncak, Papua.
Diketahui, Kabupaten Puncak adalah sebuah kabupaten yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah Provinsi Papua, Indonesia.
Kabupaten ini dibentuk pada 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua.
Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008.
Baca juga: Kondisi Prajurit TNI Praka Fermansyah seusai Ditembak KKB, Kini Dievakuasi ke Timika
Baca juga: Sabtu Pagi, KKB Lepas Tembakan di Bandara Ilaga Papua, 1 Prajurit Terluka
Kabupaten Puncak adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya dengan jumlah penduduk tahun 2020 berjumlah 175.901 jiwa, dengan kepadatan 21,84 jiwa/km2.
Secara adat, Kabupaten Puncak berada di wilayah adat La Pago. Kabupaten ini merupakan satu di antara 62 daerah tertinggal yang ada di Indonesia, dan merupakan kabupaten yang sering terjadi konflik bersenjata antara KKB dan TNI-Polri.
Dikutip dari laman wikipedia, per November 2021 diperkirakan terdapat sekitar 3.000 orang dari lebih 23 desa mengungsi untuk menghindari konflik.
Berikut Deretan Kasus Penembakan di Puncak
Penembakan terhadap dua tukang ojek terjadi di Kampung Amnunggi, Distrik Ilaga pada 26 September 2019.
Kedua korban tersebut bernama Sattiar Bahreini alis Midun (25 tahun) asal Sulawesi Selatan dan Laode Alwi asal Sulawesi Tenggara.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa penembakan ini dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Venny Murib.
Terjadi insiden penembakan yang menewaskan dua orang guru di Distrik Beoga. Penembakan pertama terjadi pada tanggal 9 April 2021.
Baca juga: Kronologi KKB Lepas Tembakan di Intan Jaya Papua, 1 Prajurit TNI Terluka
Penembakan ini menewaskan Oktovianus Roya (43 tahun) seorang guru SD Jambul. Sementara itu, penembakan kedua terjadi pada 10 April 2021 yang menewaskan Yonatan Randen (27 tahun) seorang guru SMP 1 Beoga.
Kedua orang guru ini merupakan warga pendatang yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Pihak kepolisian mengidentifikasi penembak berasal dari kelompok Sabinus Waker.
TPNPB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya mengakui bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kedua aksi penembakan tersebut.

Pihak TPNPB mencurigai salah satu korban bernama Oktovianus Roya sebagai mata-mata aparat keamanan serta mengklaim bahwa masyarakat beberapa kali melihat korban membawa pistol.
Akan tetapi, tuduhan tersebut dibantah oleh pihak keluarga korban dan kepolisian. Selain melakukan penembakan, pihak kepolisian mengatakan bahwa KKB juga membakar 3 sekolah, yakni SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga serta rumah guru.
Pihak TPNPB membantah telah membakar sekolah tersebut, namun mereka mengakui telah membakar rumah dari Oktovianus Roya. Pasca-kejadian penembakan dua guru ini, sekitar 40 orang dievakuasi dari Beoga menuju Timika.
Pada 11 April 2021, terjadi pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, Ilaga. Helikopter yang dibakar ini merupakan miliki PT Ersa Air dan dalam kondisi rusak.
Baca juga: KKB Serang Pos TNI di Distrik Gome Puncak Papua, 3 Prajurit Gugur Terkena Tembakan
Selain pembakaran, juga sempat terjadi insiden penembakan. Pihak kepolisian mengklaim bahwa aksi ini dilakukan oleh KKB.
Polisi menduga aksi pembakaran ini dilakukan untuk mengganggu aktivitas penerbangan.
Seorang tukang ojek bernama Udin (41 tahun) ditemukan tewas tertembak di Kampung Erogama, Distrik Omukia pada 14 April 2021.
Sementara itu, seorang pelajar bernama Ali Mom (16 tahun) juga ditemukan tewas tertembak di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga pada 15 April 2021.
Pihak TPNPB mengakui menembak kedua orang tersebut, TPNPB menuduh keduanya memiliki hubungan dengan TNI, namun tuduhan ini dibantah oleh pihak kepolisian.
Paling menghebohkan adalah dimana Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha tewas tertembak di Kampung Dambet, Distrik Beoga pada 25 April 2021.
Pihak TPNPB di bawah pimpinan Lekagak Telenggen mengakui sebagai pelaku penembakan tersebut.
Pasca insiden ini terjadi kontak bersenjata antara pasukan Brimob dan pihak TPNPB di Distrik Gome pada 27 April 2021.
Polda Papua mengklaim terdapat 9 orang anggota TPNPB yang tewas. Sementara itu, ada 3 anggota yang tertembak. Satu orang di antaranya meninggal dunia. Korban tewas bernama Bharada Komang. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Praka Fermansyah Tertembak, Ini Deretan Kasus Penembakan oleh KKB di Puncak Papua