Fakta Kasus 2 Santri Bunuh Ustaz di Samarinda, Gara-gara Ponselnya Disita
Tragis nasib seorang ustadz bernama Eko Hadi Prasetya (43), meninggal dunia setelah dikeroyok dua santri yakni AB dan HR.
Sebelum ditemukan dalam keadaan kritis dengan luka berat pada bagian kepala, Ustadz Eko Hadi Prasetya (43) sempat menjalankan salat subuh di masjid depan Pondok Pesantren IT Madinah Kampus Putra.
Tejo (46) salah seorang saksi yang pulang bersamaan dengan korban menerangkan, saat itu usai sholat subuh dirinya bersama korban hendak pulang ke rumah masing-masing.
Baca juga: Mantan Tentara Jadi Otak Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan, Mengaku Pakai Senjata TNI
Tejo mengatakan, korban sedikit menyusul lantaran sempat kebingungan mencari sepasang sendal jepitnya.
Tiba di persimpangan, mereka pun terpisah. Tejo berbelok ke kanan, sedangkan korban jalan lurus.
Namun tidak sampai 50 meter, dirinya menangkap teriakan histeris dan keributan di depan persimpangan tadi.
Ia pun berputar balik dan menemukan dua warga tengah menatapi seorang pria yang sudah tergeletak bersimbah darah di jalanan tersebut.
"Ketika saya dekati, astagfirullah, Pak Eko. Baru saja sholat bersama mendadak kritis begitu," ucapnya.
Dirinya lantas menghubungi pihak pondok pesantren yang sejurus kemudian membantu mengangkat korban dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah AW. Syahranie.
"Pas dibawa ke RS, almarhum masih nafas tapi sudah tidak bisa mengeluarkan suara sedikitpun," terangnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 4 Fakta Santri Bunuh Ustaz di Samarinda, Pelaku Mau Ambil Ponsel dan Dilakukan Usai Korban Salat
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Ilustrasi-garis-polisi.jpg)