Prof Unipa Tewas Usai Menyelam
Prof Ricardo Diduga Meninggal saat Diving di Perairan Manokwari, Meneliti sama Mahasiswa Australia
Kepala Satuan Polairud, Polres Manokwari memberikan keterangan singkat perihal meninggalnya Prof Ricardo
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Satuan (Kasat) Polairud, Polres Manokwari Ipda Edi Sutrisno mengatakan, Prof Ricardo Tapilatu melakukan diving di perairan Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Akan tetapi, saat berada di dalam laut, ia mengalami kecelakaan. Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab meninggal dunianya dosen Universitas Papua itu.
"Kami langsung mencari dan ternyata korban langsung dibawa ke RSAL Manokwari," ujar Edi, kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: GURU Besar Universitas Papua Prof Ricardo Wafat Usai Menyelam di Teluk Doreri, Manokwari
Baca juga: Kepulauan Fam Raja Ampat Jadi Tempat Habibat Pari Manta, Begini Potensi Pariwisatanya
Diduga, Prof Ricardo Tapilatu dan tim melakukan penyelaman di depan Pulau Mansinam untuk melakukan penelitian.
"Informasi awal yang kita dapatkan, mereka melakukan penyelaman untuk membuat penelitian.
Kita masih mendalami penyebab kejadian nahas itu," katanya.
Edi membenarkan, dalam penyelaman itu terdapat satu orang mahasiswa dari Australia.
Dikenal Gemar Meneliti
Guru besar Universitas Papua (Unipa) Prof Ricardo Tapilatu meninggal dunia, Jumat (24/6/2022).
Kabar duka itu menyeruak setelah ia bersama lima orang lainnya melakukan penyelaman di perairan Teluk Doreri, Pulau Mansinam, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Prof Ricardo Tapilatu, merupakan ahli biologi kelautan dari Universitas Papua. Selama ini ia melestarikan penyu belimbing yang dilindungi di pasifik barat.
Baca juga: Nasib Pengemis di Semarang yang Lempar Sandal karena Tak Diberi Uang, Terkuak Sudah 2 Kali Diamankan
Baca juga: Kronologi Anak Bunuh Ibu di Bangka Belitung, Sempat Reayasa Korban Tewas karena Rampok
Bahkan, tidak sedikit masyarakat maupun peneliti di Indonesia maupun Amerika memberikan apresiasi atas usahanya melestarikan hewan itu.
Diketahui bersama penyu belimbing berenang lebih dari 5000 mil laut dari Papua Barat ke California dan memainkan peran penting dalam ekologi laut karena gemar makan ubur-ubur.
Selain itu, Prof Ricardo Tapilatu juga membina Ikatan Kuat Lintas Pasifik. Tahun 2016, ia mengundang mahasiswa program master University of Alabama, Amy Bonka untuk mengunjungi koloni sarang penyu belimbing di Pantai Doberai atau semenanjung kepala burung, Papua Barat.
Kemarin, Prof Ricardo wafat usai melakukan penyelaman di perairan Teluk Doreri, Manokwari. Tempat ia rutin melakukan penelitian dan pengembangan penyu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, rombongan Prof Ricardo melakukan penyelaman di depan Pulau Mansinam, sekira pukul 14.00 WIT, Jumat (24/6/2022).
Dalam penyelaman ini, Prof Ricardo ditemani lima orang. Satu di antaranya mahasiswa asal Australia.
Kini, polisi telah memanggil sejumlah penyelam untuk dimintai keterangan di Polres Manokwari, Sabtu (25/6/2022).
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Jenazah-Prof-Ricardo-Dibawa-ke-Rumah-Duka.jpg)