Oknum Orangtua Murid Halangi Tugas Pers, AJI Jayapura: Kita Sangat Sesalkan
Seorang pekerja pers dihalang-halangi saat melakukan peliputan saat orang tua murid yang mempertanyakan nasib anaknya pasca pemberlakuan sistem zonasi
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Roifah Dzatu Azmah
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Seorang pekerja pers (wartawati) dihalang-halangi saat melakukan peliputan terkait aksi orang tua murid yang mempertanyakan nasib anaknya pasca pemberlakuan sistem zonasi.
Peristiwa ini terjadi di Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (6/7/2022).
Wartawati yang dihalang-halangi oleh oknum orang tua murid itu berasal dari kantor berita TribunPapuaBarat.com.
Mendengar hal itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura melalui Koordinator Advokasi AJI Jayapura Fabio Costa pun angkat bicara.
Baca juga: Jaga Kamtibmas di Kota Sorong, LMA Malamoi Segera Keluarkan Surat Edaran
Fabio mengatakan, kejadian yang terjadi pada seorang jurnalis TribunPapuaBarat.com saat bertugas untuk meliput para orang tua di Dinas Pendidikan sangat disayangkan.
"Kita sangat sesalkan karena lagi-lagi kerja jurnalisme terus dihalang-halangi di Papua Barat," ujar Fabio.
Ia menuturkan, meskipun telah dibahas secara gamblang di dalam Undang-undang (UU) nomor 40 tahun 1999 terkait kebebasan pers. Namun masih saja ada yang menghambat kerja pers di Manokwari.
"Padahal kita sudah independen untuk tetap menyajikan informasi, dan tidak perlu dihalang-halangi seperti itu," tegasnya.
"Kita hanya melaksanakan tugas sebenar-benarnya, namun tidak mau diungkap akhirnya diduga melakukan pelarangan kepada pers di lapangan."
Ia berharap, masyarakat dan semua pihak harua paham terkait undang-undang pers sehingga tidak terjadi persoalan semacam ini.
Baca juga: MUI Kota Sorong Imbau Setiap Masjid Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK, Beri Pesannya
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, seorang jurnalis TribunPapuaBarat.com sekira pukul 15.18 menit, tengah melakukan peliputan di Dinas Pendidikan terkait sistem zonasi.
Sesampainya di sana, jurnalis tersebut sedang melakukan upaya komunikasi dengan sejumlah orang tua murid sembari merekam situasi di Dinas Pendidikan.
Selang beberapa menit, terdengar teriakan dari seorang oknum orang tua murid, yang melarang jurnalis untuk meliput.
Selanjutnya, oknum orang tua mempertanyakan identitas jurnalis itu dan spontan dijawab bahwa dirinya berasal dari media.
Karena merasa tidak kondusif, dirinya langsung menghentikan alat rekam dan langsung mengamankan diri.
(TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari)