Kripik Sayo Oleh-oleh Khas Sorong Papua Barat yang Legendaris, Tembus Pasar Mancanegara
kripik sayo oleh-oleh khas Sorong Papua Barat yang paling banyak digemari masyarakat karena punya citra rasa tersendiri
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG – Bagi masyarakat Kota Sorong bahkan Papua Barat barangkali tidak asing dengan Kripik Sayo.
Cemilan yang sudah legend ini menjadi oleh-oleh yang diincar wisatawan ataupun warga yang berkunjung ke Kota Sorong, Papua Barat.
Setelah 30 tahun berproduksi, kripik ini sudah menembus pasar mancanegara seperti Arab Saudi, Australia, Belanda, Amerika dan Korea.
Anak dari pemilik kripik Sayo, Yuni Widya mengatakan usaha kripiknya dirintis dari nol oleh sang almarhum ibunya sekitar tahun 80an.
Saat ini sudah lebih 30 tahun keripik sayo berproduksi namun tetap eksis meski badai Covid-19 melanda Indonesia.
“Menurut cerita almarhuma Mama, usahanya ini dirintis benar-benar dari nol. Pertama jualan hanya titip di kios orang,” katanya kepada TribunPapuaBarat.com digerai mereka Jalan Bangau dua, Kelurahan Remu Utara, Distrik Sorong, Kota Sorong, Jumat (15/7/2022).
Dalam sehari, mereka memproduksi lima koli (koli adalah jumlah satuan barang kiriman, berat maksimum perkoli adalah 50 kilogram).
"Kalau semasa ibu sehari bisa 12 sampai 15 koli," ujarnya.
Ia menambahkan, keladi yang dibeli untuk produksi sebulan bisa mencapai 40 sampai 50 koli.
“Waktu sama ibu itu keladi yang dibeli bisa mencapai 100 koli. Tapi sekarang karena keterbatasan tenaga dan SDM sehingga produksi berkurang,” katanya.
Spesial dari keripik Sayo ini adalah rasanya sangat khas dan unik. Meski bahan bakunya mahal namun pembuat keripik tetap pertahankan ciri khas rasa.
Ia menyampaikan, orangtuanya berpesan tidak sekadar menjual keripik tapi jual rasa. Bila menjual rasa maka pembeli sulit untuk berpaling.
“Tapi kalau kita mempertahankan rasa maka orang akan ingat itu rasanya keripik sayao bagaimana. Makanya semua bahan produksi itu fresh. Walapun cabe mahal tetap kita beli," ujarnya.
Satu bungkus kemasan keripik Sayo yang sedang dijual dengan harga Rp 30 ribu. Sementara yang ukuran setengah kilo dijual Rp 60 ribu per bungkus.
Adapun rasa yang ditawarkan pada pembeli, rasa pedas manis, manis, asin, tawar, spesial pedas, ayam balado, keju, barber qiu dan jagung bakar.