Senior Aniaya Anggota Marinir
Prajurit TNI di Sorong Tewas Diduga Dikeroyok Senior, Keluarga Syok: Tiba-tiba Dikirim Mayatnya
Anggota TNI AL bernama Sandi Darmawan tewas diduga karena disiksa oleh enam seniornya, Sabtu (16/7/2022). Keluarga mengaku syok dan merasa janggal.
Namun ketika itu, suara di seberang telepon berbahasa Indonesia. Bahkan suara adiknya tidak seperti biasanya hingga Fuji tidak mengenalinya.
Baca juga: INILAH 6 Anggota Marinir Sorong Diduga Menganiaya Sandi Darmawan hingga Tewas, Dituduh Curi ATM
"Suaranya dalam sekali. Saya sampai tidak kenal. Di balik telepon, ada suara orang lain agar adik tidak pakai bahasa Madura dan HP nya dibilang rusak. Kami curiga adik saya sudah sakit, tapi ditutupi," tandasnya.
Atas kejadian ini, pihak keluarga menuntut keadilan. Termasuk tuduhan bahwa adiknya mencuri kartu ATM milik anggota lainnya, harus dibuktikan.
Fuji curiga ada motif lain di balik kematian adiknya.
"Kami pasrahkan kepada pihak Pomal Lantamal untuk menyelesaikan kasus ini karena 7 pelaku penyiksaan sudah diamankan," pungkas Fuji.
Kronologi Prada Marinir Sandi Tewas
Sebelum meninggal dunia, Prada Marinir Sandi Darmawan mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Oetojo Kota Sorong.
Diduga Prada Marinir mendapatkan penganiayaan dari para senior.
Informasi yang diperoleh TribunPapuaBarat.com, peristiwa penganiayaan itu terjadi di Barak Kompi C 11 Mar katapop, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Kamis (7/7/2022).
Dari Kamis (7/7/2022) hingga Jumat (15/7/2022) ia mendapatkan perawatan di Barak Kompi C oleh para senior-seniornya.
Namun, kondisinya semakin memburuk sehingga di bawak ke BK Koarmada III selanjutnya dirujuk ke RSAL dr. Oetojo Kota Sorong
Jenazah korban sudah diberangkatkan dirumah duka Dusun Bilia'an RT. 002 RW. 002 Desa Montok Kecamatan Lariangan Kabupaten Pamekasan Madura, Jawa Timur.
Para terduga pelaku akan dilakukan penyidikan lebih lanjut oleh Pomal Lantamal XIV.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota TNI Tewas Diduga Dikeroyok 6 Seniornya, Keluarga: Kami Syok, Tak Terdengar Sakitnya, tapi Dikirim Mayatnya"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Ilustrasi-jenazah.jpg)