Manokwari Waspada DBD, Masyarakat Bisa Cegah dengan Langkah Berikut Ini
Manokwari Waspada DBD, Masyarakat Bisa Cegah dengan Langkah Berikut Ini
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L. Rantetampang mengatakan, Kabupaten Manokwari waspada Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Dalam enam bulan terakhir, memang peningkatan kasus. Ada 45 orang yang dicurigai atau suspect, dan enam pasien," katanya kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (29/7/2022).
Dia menjelaskan, penularan DBD bisa dicegah masyarakat melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) penular, yaitu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes.
Baca juga: Waspada DBD di Manokwari Bisa Cepat Menular, Berikut Penjelasan Dinkes
Baca juga: Warga Manokwari Harus Waspada, Ada 6 Kasus DBD, Diprediksi Bisa Bertambah
"Mulai dari rumah masing-masing, tempat kerja, tempat ibadah, sekolah, dan di tempat umum lainnya," tambah dia.
Marthen mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke fasilitas layanan kesehatan. Ketika merasakan gejala atau menemukan orang yang dicurigai tertular DBD.
Sehingga, pasien segera mendapat pelayanan intensif, dan tenaga kesehatan berusaha memutus rantai penularan.
Melalui langkah pertama, yaitu penyelidikan epidemiologi.
Dilanjutkan abatesasi atau pemberian obat pembasmi jentik nyamuk. Untuk membunuh nyamuk secara luas, maka dilakukan fogging atau pengasapan, yaitu penyemprotan insektisida.
Cegah dengan 3M Plus
Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, PSN paling efektif adalah dengan cara 3M Plus.
Di antaranya, Menguras, yakni membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air.
Seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain.
Langkah berikut, yaitu Menutup dengan rapat tempat-tempat penampungan air, seperti: drum, kendi, toren air, dan lainnya.
Baca juga: Tujuh Armada KRI Angkatan Laut Dikerahkan Latihan Tempur Amfibi
Baca juga: Koarmada III Gelar Pelatihan Tempur di Tempat Pendaratan Amfibi Sekutu Perang Dunia II
Ditambah, Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD."
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan lainnya.
Kemudian menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, misalnya water toren, gentong/tempayan penampung air hujan, dan lainnya.
Lalu menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Masyarakat juga perlu menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Dan menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.
(*)