Realisasi Ekspor Papua Barat Turun, BPS Paparkan Penyebabnya
Realisasi Ekspor Papua Barat Turun Dibandingkan Tahun Sebelumnya, BPS Paparkan Penyebabnya
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, realisasi ekspor Provinsi Papua Barat pada Juni 2022 sebanyak 203,13 juta dolar AS atau turun 18,78 persen (month to month) bila dibandingkan Mei 2022.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi, BPS Papua Barat, Lasmini mengatakan, terkontraksinya nilai ekspor dipicu oleh kinerja sektor migas maupun non migas yang mengalami pertumbuhan minus.
"Realisasi nilai ekspor Juni 2022 turun dibanding bulan sebelumnya," ujar Lasmini di Manokwari, Senin (1/8/2022).
Ia menjelaskan, realisasi ekspor migas terkontraksi 18,61 persen (mtm) yakni dari 245,75 juta dolar AS menjadi 200,02 juta dolar AS.
Baca juga: Berkunjung ke Mapolres Sorong Kota, Kapolda: Saya Harus Lihat Anak Buah di Lapangan
Baca juga: Profil Kabupaten Fakfak Papua Barat, Dikenal Semboyan Satu Tungku Tiga Batu
Sama halnya ekspor non migas yang turun 28,41 persen yaitu dari 4,34 juta dolar AS menjadi 3,11 juta dolar AS.
"Secara bulanan, kinerja ekspor turun baik migas ataupun non migas," sebut dia.
Bahan bakar mineral, kata dia, merupakan golongan barang yang memiliki kontribusi terbesar terhadap total ekspor Papua Barat yaitu 98,47 persen.
Sedangkan golongan barang non migas seperti kayu, barang dari kayu, ikan, udang, garam, belerang, kapur, dan lainnya hanya menyumbang 1,53 persen.
"Komoditas bahan bakar mineral memiliki andil besar terhadap total ekspor," terang Lasmini.
Ia melanjutkan, ada tiga negara tujuan ekspor terbesar. Pertama, Tiongkok dengan realisasi nilai mencapai 149,88 juta dolar AS atau setara 73,79 persen dari total ekspor.
Disusul, Jepang dengan realisasi 36,13 juta dolar AS atau setara 17,78 persen. Kemudian, Korea Selatan 14,13 juta dolar AS atau 6,96 persen dari total ekspor.
Baca juga: Kedatangan Kapolda Papua Barat di Polres Sorong Kota Disambut dengan Upacara Adat Moi
Baca juga: SOSOK Pahlawan Nasional asal Fakfak Papua Barat, Namanya Machmud Singgirei Rumagesan
"Ada juga Negara Taiwan, Papua Nugini, Malaysia dan lainnya. Tapi kontribusinya kecil, kurang dari 1 persen," ucap Lasmini.
Ia menambahkan, kegiatan ekspor tersebut dilakukan melalui empat pelabuhan di Papua Barat.
Antara lain Pelabuhan Teluk Bintuni senilai 202,50 juta dolar AS atau 99,69 persen dari total ekspor.
Sorong sebanyak 0,08 juta dolar AS, dan Manokwari 0,40 juta dolar AS.
"99,69 persen diekspor dari pelabuhan di Papua Barat. Sisanya 0,31 persen diekspor menggunakan pelabuhan di luar Papua Barat," pungkas Lasmini.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Lasmini-Koordinator-Statistik-Distribusi.jpg)