Breaking News

Perekonomian Papua Barat pada Kuartal Kedua Tumbuh 6,07 Persen

Badan Pusat Statistis menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Papua Barat tumbuh meski tidak besar

Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Jefri Susetio
Tribun PapuaBarat.com
TINGKAT KEMISKINAN: Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia sedang memaparkan data kemiskinan periode Maret 2022 di aula BPS, Sowi 4, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Jumat (15/7/2022). Foto: TribunPapuaBarat.com/F. Weking 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi perekonomian Provinsi Papua Barat pada triwulan II 2022, tumbuh positif 6,07 persen (year on year/yoy) dibanding periode yang sama tahun 2021.

Secara bulanan (Q-to-Q), ekonomi Papua Barat naik tipis 0,04 persen, dan tumbuh 2,40 persen (C-to-C) secara kumulatif.

Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia mengatakan, hampir semua lapangan usaha penopang perekonomian daerah, tumbuh positif.

Terkecuali jasa kesehatan dan administrasi pemerintahan yang terkontraksi.

"Perekonomian kita tumbuh positif pada triwulan II tahun ini. Baik secara tahunan, bulanan maupun kumulatif," kata Maritje saat menggelar konferensi pers di Manokwari, Jumat (5/8/2022) siang.

Ia menjelaskan, tiga lapangan usaha penopang utama perekonomian mengalami peningkatan kinerja dibandingkan triwulan II tahun 2021.

Meliputi, industri pengolahan tumbuh 8,45 persen (yoy) dengan share terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 25,87 persen.

Pertambangan dan penggalian tumbuh 9,70 persen (yoy) dengan share PDRB 17,70 persen.

Lapangan usaha konstruksi tumbuh 3,89 persen (yoy) dengan share PDRB 14,11 persen.

"Industri pengolahan ini disebabkan meningkatnya industri pengilangan migas yang naik hingga 8,75 persen (yoy)," ucap Maritje.

Lapangan usaha lainnya yang tumbuh positif yaitu akomodasi dan makan minum yakni 14,17 persen (yoy), transportasi dan pergudangan 13,06 persen (yoy), pengadaan listrik dan gas 10,75 persen (yoy).

Kemudian jasa perusahaan 6,53 persen (yoy), jasa pendidikan 5,32 persen (yoy), sektor perdagangan 4,87 persen (yoy), real estate 4,24 persen (yoy), informasi dan komunikasi 3,28 persen (yoy).

Selanjutnya pengadaan air 2,38 persen (yoy), sektor pertanian 2,75 persen (yoy), jasa keuangan dan asuransi 0,18 persen (yoy).

"Pertumbuhan tertinggi disumbang lapangan usaha akomodasi dan makan," ujarnya.

Dari sisi pengeluaran, sambung dia, PDRB Papua Barat ditopang oleh tiga komponen.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved