Perekonomian Papua Barat pada Kuartal Kedua Tumbuh 6,07 Persen
Badan Pusat Statistis menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Papua Barat tumbuh meski tidak besar
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Jefri Susetio
Tribun PapuaBarat.com
TINGKAT KEMISKINAN: Kepala BPS Papua Barat Maritje Pattiwaellapia sedang memaparkan data kemiskinan periode Maret 2022 di aula BPS, Sowi 4, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Jumat (15/7/2022). Foto: TribunPapuaBarat.com/F. Weking
Yaitu konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) 6,34 persen (yoy), konsumsi rumah tangga naik 4,22 persen (yoy), dan konsumsi pemerintah tumbuh 3,09 persen (yoy).
"Sedangkan ekspor luar negeri, impor luar negeri dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) mengalami kontraksi," ujar Maritje.
Ia menjelaskan, Provinsi Papua menyumbang 55,41 persen terhadap PDRB wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua).
Sedangkan Papua Barat hanya 19,03 persen, Maluku Utara 14,68 persen, dan Maluku 11,16 persen.
Kendati demikian, kontribusi dari wilayah Sulampua hanya 2,51 persen terhadap perekonomian Indonesia pada triwulan II 2022.
"Lebih kecil dibandingkan wilayah lain seperti Pulau Jawa maupun Sumatera," pungkas Maritje Pattiwaellapia.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Data-BPJS-Papua-Barat.jpg)