Pembangunan Gedung BLK Pemprov Papua Barat di Manokwari Selatan, Begini Prosesnya
Pembangunan Gedung BLK Pemprov Papua di Manokwari Selatan, Begini Proses perkembangan pembangunan gedungnya itu
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Papua Barat masih merampungkan seluruh pekerjaan fisik Balai Latihan Kerja (BLK) yang terletak di Distrik Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan.
"BLK itu milik pemerintah provinsi. Baru satu BLK yang kita bangun," ujar Kepala Disnakertrans Papua Barat, Fredrik DJ Saidui saat ditemui awak media di Manokwari, Selasa (9/8/2022) siang.
Ia menjelaskan, pembangunan BLK dilakukan dalam tiga tahap yaitu pematangan talud dan lahan seluas kurang lebih 5 hektare.
Baca juga: Peneliti Peternakan dan Kesehatan Hewan Sarankan Adanya Fasilitas Peternak dan Penjual Daging Babi
Baca juga: Kabupaten Manokwari Zona Hijau PMK, Isti Wadayati: Belum Ada Kasus
Kemudian pembangunan pagar keliling, dan dilanjutkan pembangunan satu persatu sarana prasarana.
"Sudah mulai tahun 2019," jelas Saidui.
Sesuai master plan, kata dia, BLK Provinsi Papua Barat akan dilengkapi rumah dinas petugas atau instruktur.
Hal ini sesuai anjuran dari Kementerian Ketenagakerjaan.
"Ada rumah dinas sebagai tempat tinggal petugas," ujar Saidui.
Setelah rumah dinas rampung, pekerjaan dilanjutkan dengan pembangunan gedung BLK.
Baca juga: Pertamina Klaim Rute Distribusi BBM ke Papua Barat Sudah Efisien
Baca juga: Bagi-bagi Bendera Merah Putih PDI Perjuangan Berlanjut, Beri 500 Bendera untuk Pengendara
Nantinya, BLK dimanfaatkan untuk sejumlah pendidikan vokasi seperti pariwisata, perhotelan, pertanian, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Ya semoga gedung BLK kita bisa selesaikan tahun ini," tuturnya.
Saidui menuturkan, kehadiran BLK bertujuan mewujudkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) Papua Barat yang berkompeten.
Sehingga, kebutuhan tenaga kerja mampu menjawab permintaan dari perusahaan ataupun dapat mengembangkan potensi diri masing-masing.
"Supaya orang asli Papua bisa bersaing dengan saudara-saudara suku nusantara lainnya," pungkas Saidui.
(*)