Sempat Ditawari Ayahnya Jadi Pegawai Perhubungan, Charlos Maryen Tetap Memilih Sebagai Politikus
Sempat Ditawari Ayahnya Jadi Pegawai Perhubungan, Charlos Maryen Tetap Memilih Sebagai Politikus
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Jefri Susetio
"Saya berpikir kalau mau jadi politikus itu berarti harus lewat parpol. Sehingga saya memutuskan untuk gabung dengan parpol," katanya.
"Tapi sebelumnya, saya bentuk organisasi kemasyarakatan seperti klub motor dan juga bergabung dengan KNPI Manokwari," ujarnya.
Baca juga: Pencopotan Suharso Monoarfa dari Jabatan Ketum, Tak Berpengaruh Terhadap Kerja PPP Jatim
Baca juga: Polres Sorong Naik Tipe Jadi Polresta, Personel akan Bertambah
Setelah menjadi anggota Parpol NasDem, pada 2019 Charlos Maryen pun memutuskan maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang digagas oleh Hary Tanoesoedibjo.
Namun saat itu, dirinya belum berhasil melenggang ke DPRD Manokwari.
Charlos Maryen diberikan mandat dari DPP Partai Gelora untuk menahkodai Partai Gelora Manokwari.
Ia pun sebenarnya tak menyangka, bakal diberikan jabatan sebagai ketua partai.
Sebab, ada beberapa tokoh politik senior yang juga menginginkan jabatan sebagai ketua Partai Gelora Manokwari.
"Sehingga saat SK itu atas nama saya, saya sempat tanya kok bisa saya yang jadi ketua. Padahal ada beberapa tokoh politik senior. Tapi dari DPP bilang karena hasil survey lah yang buat saya diberikan rekomendasi jadi ketua Partai Gelora Manokwari," katanya.
Ia pun bertekad, melalui Partai Gelora Manokwari akan mengubah wajah perpolitikan khususnya di Manokwari.
"Selain itu juga tugas saya adalah membesarkan Partai Gelora di Manokwari. Walaupun tak segampang membalikkan telapak tangan," ungkapnya.
(*)