Berangkat dari Literasi, Kegigihan Anak Arfak Berantas Buta Aksara Difilmkan
Film dokumenter berjudul Lamek yang menceritakan sosok anak Arfak, Papua Barat, yang gigih memberantas buta aksara lewat literasi resmi diluncurkan.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Film dokumenter berjudul Lamek yang menceritakan sosok anak Arfak, Papua Barat, yang gigih memberantas buta aksara lewat literasi resmi diluncurkan.
Pemutaran film dokumenter Lamek ini menghadirkan Wakil Bupati Pegunungan Arfak, Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda dan sejumlah anak muda di Manokwari, Papua Barat.
Film dengan durasi 40 menit dan menjadikan Lamek Dowansiba sebagai pemeran utama sukses menghipnotis semua mata yang menyaksikan itu.
Baca juga: Pangdam Kasuari Warning Anggota Perangi Buta Aksara di Pedalaman Kabupaten Kaimana
Produser Eksekutif Film Lamek Franky Umpain menjelaskan, langkah ini berawal dari sebuah riset selama satu tahun sebelumnya.
"Awalnya kita ingin mengangkat persoalan stunting, namun ini harus dimulai dengan literasi," ujar Franky, kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (10/9/2022).
Menurutnya, lewat film dokumenter Lamek ini merupakan sebuah wujud nyata kreator asli Papua, untuk ikut muncul di dunia digitalisasi yang baik.
"Ini juga merupakan bentuk dari sumbangsih kita dalam memajukan dunia pendidikan di Papua," tuturnya.
Apalagi, hingga kini Tanah Papua seperti Pegunungan Arfak masih banyak daerah yang terisolir dan belum disentuh oleh pendidikan layak.
"Kita memulai dari Lamek Dowansiba karena menurut kami adalah anak muda yang gigih bergerak pada literasi," jelas Franky.
Sehingga, pihaknya mengangkat cerita pribadi yang sangat menarik untuk menjadi contoh bagi masyarakat di Papua Barat.
Pasalnya, tidak semua orang ingin berjalan di dunia literasi.
Baca juga: Kisah Pemuda Dirikan Rumah Baca di Pedalaman Arfak Papua Barat, Henok Ingin Putus Buta Aksara
Tadinya, sosok Lamek Dowansiba ingin menjadi seorang yang intelektual.
Hanya saja, ia sejak dini terkendala dengan jangkauan pendidikan yang baik, sehingga membuatnya bangkit dan merintis literasi.
"Sebagai anak Papua saya bangga karena sosok Lamek yang gigih memberantas buta aksara lewat literasi," imbuhnya.
Ia berharap, lewat film ini pihaknya ingin mengajak anak-anak Papua agar peduli terhadap dunia pendidikan.
"Hari ini yang membuat Papua Barat maju hanya cukup dengan menggiatkan literasi di tengah masyarakat," pungkasnya.(*)