Kodam Kasuari Komitmen untuk Pengentasan Buta Aksara, Pangdam: Terinspirasi dari Lamek Dowansiba
Komitmen tersebut terinspirasi dari Lamek Dowansiba, pemuda asli Papua yang mendirikan 37 rumah baca yang tersebar di seluruh Tanah Papua
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Elias Andi Ponganan
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari berkomitmen untuk mendorong percepatan pengentasan masalah buta aksara di Tanah Papua. Komitmen tersebut terinspirasi dari Lamek Dowansiba, pemuda asli Papua yang mendirikan 37 rumah baca yang tersebar di seluruh Tanah Papua.
"Kita lihat, dia (Lamek Dowansiba) berangkat dari keterbatasan, tapi mampu. Kita sebagai prajurit TNI tidak bisa tinggal diam, kita juga harus bergerak," kata Panglima Kodam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema dalam sesi podcast TribunPapuaBarat.com, Selasa (5/10/2022) kemarin.
Baca juga: Kapolda Papua Barat Sebut Anak Muda Belum Melek Literasi: Ada Bintara Polisi Tak Tahu Baca
Baca juga: Cerita Pegiat Literasi di Papua Barat Lamek Dowansiba, Berawal dari Kepedulian hingga Tolak Jadi PNS
Selama ini, sambung dia, jajaran Kodim (Komando Distrik Militer) telah menggencarkan budaya literasi hingga ke wilayah pedalaman Papua Barat. Namun, setelah menyaksikan perjuangan Lamek Dowansiba yang terangkum dalam film dokumenter, Pangdam Kasuari mengaku semakin terpanggil untuk mengabdi di dunia pendidikan.
"Pendidikan menjadi ujung tombak pembangunan bangsa," tuturnya.
Baca juga: Pangdam Kasuari Warning Anggota Perangi Buta Aksara di Pedalaman Kabupaten Kaimana
Baca juga: Kisah Heroik Pria Arfak Hapus Buta Aksara di Pedalaman Papua Barat: Adik di Balik Gunung Butuh Kita
Baca juga: Kisah Pemuda Dirikan Rumah Baca di Pedalaman Arfak Papua Barat, Henok Ingin Putus Buta Aksara
Ia menegaskan, seluruh umat manusia berhak mengakses pendidikan agar dapat menguasai kemampuan membaca dan menulis. Oleh sebabnya, Pangdam mendedikasikan dirinya untuk mengatasi permasalahan buta aksara yang terjadi di Tanah Papua.
Tujuannya, hak dasar untuk memperoleh pendidikan dapat terpenuhi seiring dengan semakin banyaknya gerakan literasi atau suka membaca.
"Kita mau galakkan literasi, tapi kita punya masyarakat masih ada yang belum bisa baca tulis. Makanya, kita akan semakin gencar untuk mengentas buta aksara ini," pungkas Mayjen TNI Gabriel Lema. (*)