Berita Manokwari
Jelaskan Tradisi Barapen, Goura Pattiselanno Bawa Papua Barat Raih Medali Emas Sains Internasional
Menggunakan bahasa Inggris yang fasih, Goura Victoria Pattiselanno tentang sisi ilmiah tradisi bakar batu atau barapen
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Baru-baru ini nama Indonesia, khususnya Papua Barat, harum karena raihan medali emas dalam World Science Environment and Engineering Competition (WSEEC) di kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, pada Senin, (18/7/2022).
Siswa kelas XII IPA SMA Katolik Villanova Manokwari, Goura Victoria Pattiselanno, menjadi ketua tim Papua Barat dalam ajang bergengsi bagi para peneliti muda dunia tersebut.
Menggunakan bahasa Inggris yang fasih, gadis berusia 16 tahun itu mempresentasikan kepada juri tentang sisi ilmiah tradisi bakar batu atau barapen, cara memasak khas Suku Dani di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Tugas lain yang diemban Goura Pattiselanno saat itu adalah memastikan empat rekannya meneliti sesuai pembagian tugas.
Jiwa kepemimpinan Rara, sapaan Goura Pattiselanno, ditempa dari keaktifannya di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Kini, ia sebagai sekretaris OSIS SMA Katolik Villanova periode 2021/2022.
Selang dua bulan dari WSEEC, berkat tim yang sama dan Barapen dari sisi kewirausahaan, Papua Barat memboyong satu lagi medali emas kategori Applied Life Science dari World Invention Competition and Exibition (WICE) di Malaysia pada 26-30 September 2022.
Baca juga: Sosok Justinus Serang, Anak Papua di Balik Sukses Simulator Barapen, Raih Emas Sains Internasional
Pernah Mengenyam Pendidikan Dasar di Australia
Gadis kelahiran Jayapura, 24 November 2005 itu, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan suami istri, Dr. Ir. Freddy Pattiselanno dan Dr. Ir. Agustina Yohana Setyarini Arobaya M.App.Sc.
Ibu Goura Pattiselanno adalah dosen fakultas kehutanan di Universitas Papua yang mendapatkan gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor. Ia meneliti konservasi anggrek di Gunung Cyclops, Jayapura.
Karena itu, Goura Pattiselanno bisa dibilang tumbuh dan besar dalam keluarga terpelajar. Itu pula yang membawa Goura Pattiselanno mengecap pendidikan di luar negeri.
Ia mengikuti sang ayah, dosen fakultas peternakan Universitas Papua, yang mengambil gelar doktor program konservasi hewan (kus-kus, rusa) dan ekologis tropis di James Cook University, Cairns, Australia.
Kala itulah, Goura Pattiselanno yang masih berusia enam tahun diboyong ke Australia.
Ia lantas menempuh pendidikan dasar dari kelas satu sampai tiga di Parramatta State School, Cairns, Queensland, Australia.
Sepulang dari Australia, Goura Pattiselanno melanjutkan pendidikan di SDN 02 Amban Manokwari hingga lulus pada 2017. Ia merengkuh predikat juara satu kelas dan juara tiga umum.
Baca juga: Profil Kezia Busthan, Siswa Papua Barat Peraih Medali Emas Sains Internasional, Terinspirasi Habibie
Berlanjut ke jenjang SMPN 2 Manokwari, prestasi Goura Pattiselanno kian gemilang.