Utusan AMAN Maluku Apresiasi Warga Kampung Yokiwa dan Pemkab Jayapura

TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Penyelenggaraan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI 2022 yang berlangsung di wilayah Adat Tabi, Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, Provinsi Papua memasuk hari ketiga, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan KMAN 2022 akan berakhir pada 30 Oktober mendatang.

Pelaksanaan KMAN 2022 di wilayah Adat Tabi Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dilaksanakan di 12 kampung adat.

Yakni, Kampung Ayapo, Kampung Bambar, Kampung Sereh, Kampung Dondai, Kampung Yahim, Kampung Hobong, Kampung Nendali, Kampung Yokiwa, Kampung Hombolo, Kampung Putali, Kampung Kayo Pulo dan Kampung Enggros.

Baca juga: KMAN VI: AMAN Maluku Minta Segera Sahkan Rapenda Penetapan Negeri di SBB

Utusan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Maluku, Yeheskel Nurue mengatakan, selama dua hari tinggal di Kampung Yokiwa, pihaknya mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat setempat.

"Sangat baik sambutan masyarakat di sini terhadap kami," katanya saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Kampung Yokiwa Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura Provinsi Papua, Rabu (26/10/2022) siang.

Selain itu, kata Yeheskel Nurue, aparat pemerintah kampung dan kepala suku setempat juga memberikan kesan dan sambutan yang sangat baik.

Sehingga, rasa persaudaraan sesama anak adat di nusantara terjalin dengan baik.

"Walaupun kami baru tinggal dua hari disini, tapi kami disambut dan dijamu dengan sangat baik," ujarnya.

Baca juga: Festival Danau Sentani 2022 Sediakan 100 Tenda Gratis bagi UMKM Gratis dari Panitia KMAN VI

Lanjut dia, Kampung Yokiwa memiliki panorama yang luar biasa indahnya.

Hal itu tidak terlepas dari peran pemerintah kabupaten setempat.

"Masyarakatnya ramah sehingga kami terasa seperti di daerah kami sendiri," ucapnya.

Ia pun berharap, persoalan masyarakat adat mendapat jalan keluar lewat KMAN 2022.

"Saya lihat di Kabupaten Jayapura kampung adat sudah diakomodir pemerintah. Tidak sama dengan di daerah kami," tuturnya.

"Kami berharap lewat kegiatan ini persoalan masyarakat adat khususnya di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bisa terakomodir lewat KMAN VI," pungkasnya. (*)