Masalah Jaringan Internet Hambat Perkembangan E-sport di Papua Barat

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pengurus besar E-sport Seluruh Indonesia (PBESI) di Papua Barat, mengatakan masih orang menganggap E-sport tidak lebih dari sekadar hiburan.

Padahal, menurut Ketua Harian PBESI Papua Barat, Patrick Yauw Meyer, e-sport bisa menjadi sumber penghasilan.

Patrick menyebut, cabang olahraga e-sport bisa menjadi sarana bagi kaum milenial untuk menjauhi hal-hal yang negatif.

Seiring pesatnya perkembangan teknologi, ucapnya, e-sport dijadikan sebagai "profesi" bagi para gamers.

"Profesional e-sport itu seperti kita bekerja selama delapan jam sehari," kata Patrick Yauw Meyer saat podcast di kantor Tribunpapuabarat.com, Jalan Merdeka, Kabupaten Manokwari, Senin (31/10/2022).

Menurutnya, PBESI Papua Barat akan mengarahkan kaum muda agar lebih mengenal e-sport sehingga bukan sekadar sebagai kebiasaan bermain game untuk menghabiskan waktu.

Baca juga: Hampir 5.000 Orang Ikut Turnamen Piala E-Sport Gubernur Papua Barat

Ia mengatakan Turnamen E-sport Piala Gubernur 2022 menjadi wadah bagi para gamers untuk menyalurkan bakat dan hobi.

Kendala yang dihadapi PBESI Papua Barat adalah jaringan internet yang belum memadai sehingga e-sport di Papua Barat lambat berkembang.

"Harapan untuk teman-teman di Telkomsel, kalau Manokwari tidak begitu bermasalah, tapi kabupaten lain tolong diperhatikan," Patrick Yauw Meyer.

Karena masalah internet itu, sejumlah peserta Turnamen E-sport Piala Gubernur 2022 mendaftar dari Sorong Selatan.

Menurutnya, antusiasme peserta Turnamen E-sport Piala Gubernur 2022 perlu menjadi bahan pertimbangan provider internet untuk menyediakan pelayanan hingga ke pelosok di Papua Barat.

Ia menyebut hampir 5.000 orang telah terdaftar untuk mengikuti turnamen Piala E-sport Gubernur Papua Barat.