Papua Barat Sangat Minim Produksi Beras, tapi Surplus Ribuan Ton Ikan Segar, Ini Saran BPS
Produksi beras di Papua Barat hanya mampu menjawab sekitar 23 persen dari total permintaan lokal, sedangkan surplus ikan segar mencapai 186.561 ton.
Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Pusat Statistik (BPS) menyarankan agar Pemerintah Provinsi Papua Barat menjalin kerja sama perdagangan antardaerah.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan stok kebutuhan pokok yang berdampak positif terhadap pengendalian inflasi di daerah.
"Supaya harga-harga komoditas pokok tidak mengalami lonjakan," ujar Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia saat ditemui awak media di Manokwari, Rabu (2/11/2022).
Misalnya, Papua Barat bekerja sama dengan daerah penghasil bawang merah, minyak goreng, daging ayam ras atau lainnya.
Ataupun sebaliknya Papua Barat menawarkan komoditas yang berpotensi surplus seperti ikan segar ke daerah yang mengalami defisit atau kekurangan stok.
"Bisa kerja sama dengan Makassar, Surabaya dan lainnya," kata Maritje Pattiwaellapia.
Baca juga: Beras dan Rokok Penyumbang Garis Kemiskinan Papua Barat, Berikut Ulasan BPS
Selama ini, sejumlah komoditas bahan pokok yang dipasarkan di Papua Barat sangat bergantung pada pasokan dari luar.
Antara lain, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai hijau, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng.
Ketergantungan itu menjadi faktor pemicu terjadi lonjakan harga bilamana stok menipis karena keterlambatan distribusi dari luar.
"Maka perlu dijaga kecukupan pasokan ketika banyak permintaan dari masyarakat," kata Maritje Pattiwaellapia.
Data yang dihimpun Tribunpapuabarat.com, Papua Barat pernah mewacanakan delapan komoditas untuk dilakukan kerja sama antardaerah.
Meliputi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar, cabai rawit, cabai merah, bawang putih, bawang merah, dan beras.
Dari delapan komoditas tersebut, hanya ikan segar dan cabai rawit yang mengalami surplus di Papua Barat.
Baca juga: Warga di Maluku Ramai-ramai Tumpahkan 2 Ton Beras ke Jalan sebagai Aksi Protes, Kesal karena Hal Ini
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Papua Barat mencatat, produksi ikan segar dalam setahun bisa mencapai 204.180 ton dengan jumlah permintaan dalam daerah 17.619 ton.
Artinya, produksi ikan segar di Papua Barat mengalami surplus hingga 186.561 ton.