Mata Lokal Memilih

Partai Golkar Lebih Populer dari Gerindra dan PDIP, Hasil Survei Voxpol Center

Partai Golkar Lebih Populer dari Gerindra dan PDIP, Hasil Survei Voxpol Center dipengaruhi beberapa hal yak, isu, program dan deklarasi

Tribunnews/Ashri Fadilla
Direktur Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chanago dalam Rilis Peta Elektoral dan Simulasi Kandidat Capres-Cawapres Potensial Pilpres 2024 pada Jumat (18/11/2022). Hasil survei Voxpol Center menunjukkan polularitas Golkar berada pada posisi tertinggi, yaitu 89,8 persen. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) 2024 semakin dekat.

Bakal calon peserta mulai dari tokoh publik hingga partai politik mulai berlomba meraih simpati masyarakat.

Perjuangan itu dilakukan untuk meningkatkan popularitas.

Baca juga: Hasil Survei Voxpol Center: Tak Ada Nama Ganjar Pranowo di Tiga Besar

Baca juga: 5 Kursi Saja Belum Cukup, Golkar Manokwari Target 6 Kursi di Pileg 2024

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan polularitas Partai Golongan Karya (Golkar berada) berada pada posisi tertinggi, yaitu 89,8 persen.

Popularitas partai berlambang pohon beringin itu mengungguli Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Gerindra dan PDIP memiliki persentase popularitas yang sama yakni 88,6 persen disusul Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 79,5 persen.

"Dari sisi popularitas, Golkar 89,8 persen, Gerindra 88,6 persen, PDIP 88,6 persen, dan PKS 79,5 persen," kata Direktur Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam Rilis Peta Elektoral dan Simulasi Kandidat Capres-Cawapres Potensial Pilpres 2024 pada Jumat (18/11/2022).

Lanjut dia, posisi berikutnya diikuti Partai Demokrat 79,4 persen, NasDem 78,9 persen, PKB 78,4 persen, PAN 78,2 persen, PPP 74,8 persen, Perindo 66,8 persen, Hanura 65,3 persen, PBB 55,9 persen, dan PSI 42,5 persen.

Menurutnya, ada beberapa hal yang mempengaruhi ranking popularitas parpol.

"Ada isu, banyak program, dan deklarasi yang mempengaruhi data ini," ujarnya.

Meski banyak yang dikenal, tak lantas menjadikan masyarakat merasa dekat dengan parpol.

Berdasarkan hasil survei, sebanyak 75,8 persen masyarakat merasa tidak memiliki kedekatan dengan parpol tertentu.

Sementara yang merasa dekat, hanya 13,8 persen.

"Dan yang 44 persennya merasa cukup dekat dengan partai politik tertentu," kata Pangi.

Sebagai informasi, survei kali ini dilaksanakan pada 22 Oktober sampai 7 November 2022.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved