Info UNIPA
Akademisi UNIPA Beberkan 3 Problem Besar Pendidikan di Papua Barat soal Guru
Provinsi Papua Barat tengah menghadapi sejumlah tantangan dalam peningkatan mutu pendidikan baik PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA di daerah ini.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Provinsi Papua Barat tengah menghadapi sejumlah tantangan dalam peningkatan mutu pendidikan baik PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA di daerah ini.
Tantangan itu yakni jumlah tenaga guru yang masih sedikit, sertifikasi profesional hinggap sering mangkir saat bertugas.
Hal ini diungkapkan Akademisi Universitas Papua (UNIPA) Manokwari, Papua Barat Dr Agus Sumule.
Baca juga: Banyak Guru di Papua Barat Belum Profesional, Akademisi UNIPA: Belum Cukup 20 Persen
"Kita (Papua Barat) memang menghadapi tantangan yang tidak kecil karena guru kita itu masih sedikit," ujar Sumule, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (25/11/2022).
Diketahui, menurut hasil penelitian, Papua Barat kekurangan 5.507 tenaga guru.
"Kekurangan guru di Papua Barat hampir mendekati enam ribu, dan tentunya lebih banyak tersebar di kampung-kampung," tuturnya.
Sementara, untuk wilayah kota dan trans justru mengalami kelebihan di tenaga guru.
"Banyak tempat di kampung-kampung itu yang kekurangan guru," ucap Sumule.
Sertifikasi Profesional

Tak hanya itu, Sumule menjelaskan sebagian besar guru di Papua Barat belum tersertifikasi sebagai profesional.
"Kami ikut perihatin karena kondisi guru-guru di Papua Barat, masih banyak belum lulus sertifikasi profesional," ujar Sumule, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (25/11/2022).
Sumule menyadari sangat banyak pengajar di Papua Barat, belum tersertifikasi sebagai guru profesional.
"Kalau di seluruh Tanah Papua termasuk Papua Barat belum cukup 20 persen yang tersertifikasi profesional," ungkapnya.