Paulus Waterpauw Minta Warga Tak Ganggu dan Palang Lahan 5 Proyek Strategis di Manokwari

"Jika pembangunan mau kita tancap gas, harus semua pihak termasuk pemilik hak ulayat mendukung," ujar Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw.

(TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari)
Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, di di Lapangan Borasi Manokwari, Sabtu (3/12/2022) Sabtu (3/12/2022). Ia meminta agar masyarakat adat di Manokwari mendukung usaha pembangunan. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, meminta agar masyarakat adat di Manokwari agar mendukung usaha pembangunan.

Satu di antaranya mengenai lahan. Paulus Waterpauw berharap warga tak lagi mempersoalkan lahan yang sudah disepakati untuk pembangunan.

"Bila pemerintah membutuhkan lahan, pemilik hak ulayat bisa berbicara dengan baik. Jika sudah ada kesepakatan, jangan lagi ganggu dan palang," kata Pj Gubernur Papua Barat itu dalam sambutan di Lapangan Borasi Manokwari, Sabtu (3/12/2022)

Menurutnya, ahli warislah yang seringkali menggugat yang sudah diserahkan kepada pemerintah.

"Tabiat kita, biasanya bapak serahkan, anak cucu yang menuntut," kata Paulus Waterpauw.

Baca juga: PUPR Papua Barat Fokus Bangun Ibu Kota pada 2023, Yohanis Momot : Bangun Jalan dan Kawasan Wisata

Padahal, ucapnya,  kebiasaab itu tidak baik bagi kemajuan pembangunan di ibu kota Provinsi Papua Barat itu.

"Jika pembangunan mau kita tancap gas, harus semua pihak termasuk masyarakat pemilik hak ulayat mendukung," ujar Paulus Waterpauw.

Tahun depan, ucapnya, lima proyek strategis khususnya infrastruktur dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan dibangun di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Baca juga: PUPR Papua Barat Ingin Sulap Manokwari, Siapkan Proyek Besar-besaran untuk Ubah Ibu Kota

"Saya dan Bupati (Hermus Indou) sudah menghadap Menteri PUPR, jadi kita akan mendapat lima proyek strategis," ujar Paulus Waterpauw.

Kelima proyek strategis ini akan dibangun di Kabupaten Manokwari sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat.

Pemprov Papua Barat mengusulkan enam proyek strategis pada 2023, tapi pemerintah pusat hanya mengabulkan lima.

Empat di antaranya adalah ruang terbuka hijau, Bandara Rendani, jalan tol, dan Pasar Sanggeng.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved