Pemprov Papua Barat Proyeksikan Belanja RAPBD 2023 Mencapai Rp 8,1 Triliun
Pemprov Papua Barat Proyeksikan Belanja RAPBD 2023 Mencapai Rp 8,1 Triliun Alokasi belanja akan difokuskan untuk mempercepat pembangunan ekonomi
Penulis: Fransiskus Salu Weking | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat memproyeksikan belanja pada postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023 mencapai Rp 8,182 triliun.
Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, saat menyampaikan pidato nota keuangan pada rapat paripurna DPR Papua Barat di Manokwari, Senin (5/12/2022) malam.
Paulus Waterpauw mengatakan, arah kebijakan tahun 2023 berpedoman pada rencana pembangunan daerah (RPD) periode 2023-2026.
Baca juga: Tiga Anggota DPR Papua Barat Walkout Saat Paripurna Penandatangan KUA PPAS APBD 2023
Baca juga: Bupati Hermus Indou Optimis Serapan APBD Manokwari 2022 Capai 95 Persen
Alokasi belanja akan difokuskan untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kualitas SDM.
"Yang perlu didukung oleh infrastruktur dasar dan konektivitas wilayah," kata Paulus Waterpauw.
RAPBD Papua Barat 2023 disesuaikan dengan kondisi perekonomian yang diperkirakan akan meningkat dibandingkan dua tahun sebelumnya.
Postur RAPBD Papua Barat 2023 terakumulasi dari pendapatan daerah sebesar Rp 7,627 triliun, belanja daerah Rp 8,182 triliun, dan pembiayaan Rp 555 miliar.
"Perekonomian Papua Barat tahun 2023 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dan 2022," ucap Paulus Waterpauw.
Ia merincikan, pendapatan APBD 2023 meliputi pendapatan asli daerah Rp 626,881 miliar yang terdiri dari pajak Rp 488,768 miliar, retribusi Rp 5,145 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah Rp 32,424 miliar, dan pendapatan PAD lainnya Rp 100,543 miliar.
Kemudian, pendapatan transfer dari pemerintah pusat sebanyak Rp 6,998 triliun yang terdiri dari dana perimbangan Rp 5,030 triliun, dana otonomi khusus dan dana tambahan infrastruktur Rp 1,968 triliun
"Total pendapatan RAPBD Rp 7,627 triliun," terang Paulus Waterpauw.
Postur belanja APBD 2023 meliputi belanja operasi sebanyak Rp 3,524 triliun yang terdiri dari belanja pegawai Rp 954,605 miliar, belanja barang dan jasa Rp 1,440 triliun, belanja hibah Rp 1,075 triliun, dan belanja bantuan sosial Rp 52,767 miliar.
Selanjutnya, belanja modal sebesar Rp 2,128 triliun terdiri dari belanja modal tanah Rp 41,709 miliar, belanja modal peralatan dan mesin Rp 164,753 miliar, belanja modal gedung dan bangunan Rp 491,852 miliar, belanja modal jalan jaringan dan irigasi Rp 1,419 triliun, serta belanja modal aset tetap lainnya Rp 10,116 miliar.
Kemudian, belanja tidak terduga sebesar Rp 100 miliar, dan belanja transfer Rp 2,429 triliun yang terdiri dari belanja bagi hasil Rp 297,882 miliar dan belanja bantuan keuangan Rp 2,131 triliun.