Wisata Papua Barat Daya

Sudut Pandang Geosite Raja Ampat, Nikmati Pemandangan Alam Unik yang Mempesona

Bentangan alam unik, di mana ada 2.713 pulau tersebar, bisa Anda dapat nikmati jika mendaki di pulau karst Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Tribunnews.com/istimewa
Pulau Misool, Raja Ampat - Bentangan alam unik, di mana ada 2.713 pulau tersebar, bisa Anda dapat nikmati jika mendaki di pulau karst Raja Ampat, Papua Barat Daya. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Mendaki pulau karst di kawasan Raja Ampat, jadi aktivitas yang menarik untuk dilakukan bagi wisatawan di Papua Barat Daya.

Terlebih daya tarik Raja Ampat satu di antaranya yakni pemandangan eksotik ribuan pulau tersebar di atas air laut yang biru kehijuan.

Bentangan alam unik, di mana ada 2.713 pulau tersebar, bisa Anda dapat nikmati jika mendaki di pulau karst Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Baca juga: Pesona Laguna di Pulau Rufus Raja Ampat, Punya Ketenangan Alam yang Meneduhkan

Berikut TribunPapuaBarat.com rangkum dari situs Raja Ampat:

1. Kepulauan Wayag

Berada di wilayah Desa Selpele, Distrik Waigeo Daratan Barat, Kepulauan Wayag disusun oleh batu gamping Formasi Waigeo.

Bentuk bukit-bukit ini menurut stratigrafinya dipengaruhi oleh struktur geologi (kekar, sesar) sehingga tercipta pulau dengan aneka bangun dan ukuran tersebar di dalam laguna yang luas.

Bentang alam kars yang luas ini dapat dinikmati dari sebuah puncak bukit.

Pulau Wayag, Raja Ampat, Papua Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang paling populer di Raja Ampat
Pulau Wayag, Raja Ampat, Papua Barat menjadi salah satu destinasi wisata yang paling populer di Raja Ampat (Tribun PapuaBarat.com)

Situs warisan Bentang Alam ini masuk dalam kategori atau kriteria situs bernilai Internasional dan memiliki nilai yang baik dalam aspek Ilmiah, Pendidikan dan Estetika atau keindahan.

Dalam aspek Ilmiah dan pendidikan, maka warisan bentang alam ini cocok menjadi laboratorium alam untuk dipelajari dan diteliti sehingga bermanfaat ke generasi yang akan datang.

Juga bernilai estetika dengan panoramanya yang indah, maka sangat cocok menjadi objek wisata.

2. Pasir Timbul

Lokasinya terletak di dekat pulau Mansuar.

Endapan pasir lepas hasil penghancuran terumbu koral yang tampak pada saat air laut surut di dekat Pulau Mansuar ini merupakan bukti terangkatnya dasar laut yang dapat dilihat pada masa kini.

Pasir berwarna putih berbutir kasar hingga sangat kasar pada situs ini juga banyak mengandung pecahan koral dan cangkang moluska.

Potret Pulau Pasir Timbul Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, dari udara, Minggu (3/3/2022). Pulau ini muncul saat air lait surut, sehari tiga kali selama 30 menit.
Potret Pulau Pasir Timbul Raja Ampat, Sorong, Papua Barat, dari udara, Minggu (3/3/2022). Pulau ini muncul saat air lait surut, sehari tiga kali selama 30 menit. ((Tribun-Video.com/ Fajri Digit))

Situs warisan geologi ini masuk dalam kategori atau kriteria situs bernilai Nasional dan memiliki nilai yang baik dalam aspek Ilmiah, Pendidikan dan Estetika atau keindahan.

Dalam aspek Ilmiah dan pendidikan, maka warisan geologi ini cocok menjadi laboratorium alam untuk dipelajari dan diteliti sehingga bermanfaat ke generasi yang akan datang. Juga bernilai estetika dengan pasir putihnya yang indah, maka sangat cocok menjadi objek wisata.

3. Pulau Batanta

Keindahan pasir timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di kawasan Raja Ampat. Ketika air pasang daratan ini akan menjadi pulau tersendiri, sedangkan saat surut ia akan terlihat panjang menyatu dengan Pulau Batanta.
Keindahan pasir timbul Urun, Kampung Yansawai, Pulau Batanta, di kawasan Raja Ampat. Ketika air pasang daratan ini akan menjadi pulau tersendiri, sedangkan saat surut ia akan terlihat panjang menyatu dengan Pulau Batanta. ((KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA))

Dataran pasir putih di utara Pulau Batanta ini terdiri dari batu kapur berbutir kasar dan fragmen karang.

Endapan ini berasal dari kerusakan terumbu karang yang telah terangkat oleh tektonik aktif.

Situs warisan geologi ini juga masuk dalam kategori atau kriteria situs geologi bernilai regional Papua Barat dan memiliki nilai yang baik dalam aspek Ilmiah dan Pendidikan, sehingga sangat cocok menjadi laboratorium alam untuk dipelajari dan diteliti sehingga bermanfaat ke generasi yang akan datang.

4. Batu Gamping Zaag

Kompleks Batu gamping Zaag didalam area Sumalelen, Misool, memiliki bentang alam kars yang melibatkan Batu gamping tua.

Bukit tertinggi di daerah ini dapat didaki hingga puncaknya melalui jalan setapak yang dibangun oleh penduduk setempat.

Puncak Harfat merupakan lokasi terbaik untuk melihat panorama indah kawasan kepulauan kars, dengan tebaran pulau-pulau kecil di antara laguna dan perairan dangkal yang berwarna kehijauan hingga kebiruan.

Penyebaran pulau-pulau di sekitar Bukit Harfat dikendalikan oleh struktur geologi, di mana tebing-tebing curam yang menjadi pinggiran bukit merupakan bidang-bidang sesar atau kekar besar.

5. Karst Teluk Dafalen

Kompleks batuan karbonat berumur Eosen Tengah hingga Oligosen dari satuan Batu gamping Zaag ini mengalami pelarutan oleh air (hujan).

Kartifikasi yang berjalan alami ini membentuk bentang alam kars di Teluk Dafalen.

Nilai estetika bentang alam kars luar di lokasi ini sangat tinggi.

Keindahan tersebut dibentuk oleh topografi aneka bangun bukit batu gamping yang unik dan langka.

Pulau-pulau kecil yang bertebaran di dekat pulau utama adalah sea-stacks. Pembentukannya dipengaruhi oleh pelarutan, yang difasilitasi oleh struktur geologi sebelum permukaan laut naik dan memisahkannya dengan pulau utama.

Baca juga: Daftar 25 Resort di Raja Ampat yang Bisa Jadi Pilihan, Sempurnakan Liburanmu ke Papua Barat Daya

Tunggul-tunggul laut ini juga tidak kalah indah dan uniknya dengan bangun asal-pelarutan di pulau utama.

Kini, situs warisan geologi ini dijuluki Taman Jurassic Yapap, dan menjadi salah satu lokasi favorit pilot drone untuk mengabadikan bentang alam karsnya yang indah dan menakjubkan.

6, Karst Sumalelen

Batu gamping yang termasuk dalam jenis Batu gamping Zaag di daerah Sumalelen ini mengalami pensesaran dan pengkekaran yang cukup kuat.

Tebing-tebing curam setinggi belasan hingga puluhan meter di pinggiran pulau-pulau kecil merupakan bidang struktur geologi.

Struktur geologi inipun memfasilitasi pelarutan, sehingga karstifikasi berlangsung tanpa hambatan.

Bukit-bukit Batu gamping umumnya berbangun kerucut dan berpermukaan membulat (sinusoida).

Pada sebagian dinding terjal Batu gamping ini terdapat galeri gambar cadas yang dibuat oleh manusia prasejarah dimana diperkirakan pernah hidup di daerah ini.

Gambar atau lukisan yang menggunakan bahan berwarna merah hati tersebut mempunyai banyak tema, seperti cap telapak tangan yang dibuat dengan teknik sembur, ikan, lumba-lumba, dan simbol-simbol tertentu.

Gambar cadas tidak hanya dilukiskan di tebing batuan, tetapi juga di dalam rongga-rongga pelarutan di sepanjang gawir.

7. Batu Wajah Waiwo (Di Desa Saonek, Distrik Waigeo Selatan)

Penduduk lokal melintasi karang Batu Pensil menggunakan sampan di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, Senin (16/5/2016). Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 610 pulau dengan empat pulau utama, yaitu Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo. Dari 610 pulau eksotis tersebut hanya 35 pulau yang memiliki nama.
Penduduk lokal melintasi karang Batu Pensil menggunakan sampan di Kepulauan Raja Ampat, (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Situs warisan geologi Waiwo ini memiliki bentuk unik, yaitu seperti wajah.

Hal ini dikarenakan singkapan Batu gamping Formasi Waigeo ini mengalami pelarutan di bagian permukaannya, dimana hasil pelarutan ini dikendalikan oleh retakan-retakan yang ada.

Sehingga sebuah karakter wajah terbentuk dan dapat dilihat hingga kini.

Selain itu, di dasar bongkahan Batu gamping ini kerap dijumpai sedimen pasiran yang banyak dengan mengandung cangkang moluska, seperti Lepidocyclina, Ephipiodes (Jones & Chapman), Miogypsina sp., Flosculinela sp., Lepidocyclina sp., Cycloclypeus sp., dan Globigerinoides immaturus (LeRoy).

Batu gamping ini terbentuk di laut dangkal dengan diperkirakan berumur Miosen Tengah-Akhir.

Batu gamping ini pun bersentuhan secara stratigrafi tidak selaras dengan perselingan Batu pasir dan Batu lanau lapuk dari Formasi Rumai.

8. Batu di Teluk-Kabui (Desa Kabui, Kecamatan Mansuar)

Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).
Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018). ((KOMPAS.com/DIAN MAHARANI))

Situs bentang alam ini terletak didalam Teluk Kabui di bagian barat selatan Waigeo, yang dibentuk dari daratan utama dan Pulau Gam oleh batu gamping Formasi Waigeo dengan ciri khas pulau-pulau kecil (sea-stacks) dengan berbagai ukuran yang ukurannya cukup besar dipisahkan satu sama lain oleh perairan dangkal yang berkedalaman antara 10-20 m.

Beberapa pulau mempunyai bentuk bangun yang unik, misalnya seperti pensil, wajah manusia dan sebagainya. Kekar-kekar berarah timurlaut-baratdaya membatasi sebagian pinggiran pulau, sehingga membentuk dinding tegak setinggi rata-rata 10 m.

Beberapa pulau berdinding tegak ini terpotong oleh sesar timurlaut-baratdaya, contoh di Batu Pensil.

Sebagian permukaan batu gamping ditutupi oleh lapisan oker berwarna jingga hingga merah tua.

Lapisan itu merupakan endapan dari larutan yang ke luar melalui percelah-retakan batuan.

Menurut dugaan, Batu gamping seperti ini mengandung besi dan magnesium.

Ostrea yang menempel di permukaan dinding pulau-pulau batu gamping tersebar di berbagai ketinggian.

Ostrea yang masih hidup berada di bawah pengaruh pasang surut, sementara yang mati terletak di ketinggian hingga 5 m di atas rerata muka laut.

Oleh karenanya, jenis moluska ini dapat dipakai untuk menciri paras laut purba.

Ostrea juga dapat digunakan untuk memperkirakan kecepatan rata-rata pengangkatan di daerah ini, yaitu dengan membagi ketinggian letak ostrea mati dari rerata muka laut dengan umur cangkang ostrea.

Kajian yang pernah dilakukan menghasilkan kecepatan pengangkatan yang besarnya berkisar antara 1,2-1,5 cm/ tahun (Samodra, 2017).

9. Karst Piaynemo

Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat
Pulau Misool, Raja Ampat, Papua Barat (Instagram/pesonaid_travel)

Situs bentang alam kars yang unik dan langka ini terbentuk dari sistem kekar berarah timurlaut-baratdaya dan baratlaut tenggara yang memotong Batu gamping dan memisahkannya menjadi beberapa bukit memungkinkan masuknya air laut ke daratan dengan membentuk semacam laguna.

Konfigurasi kekar lainnya pun menghasilkan laguna berbentuk bintang.

Sebuah jalur pendakian dapat dilalui untuk menuju puncak perbukitan, sehingga pengunjung dapat menikmati panorama indah perbukitan pulau kars dari puncak bukit melalui view deck yang telah dibangun oleh masyarakat setempat.

Batu gamping Formasi Waigeo yang tersingkap di lokasi setempat berwarna coklat kemerahan, dengan bentuknya yang melensa.

(TribunPapuaBarat.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved