Natal dan Tahun Baru di Papua Barat
Kisah Erna, Penjual Pinang di Pelabuhan Manokwari Raup Untung Musim Mudik Nataru
Menurutnya, liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tak hanya dinanti para pekerja kantoran atau anak sekolahan, tapi juga pedagang
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Tambatan tali dilepas, Kapal Motor (KM) Dobonsolo pun bertolak dari Pelabuhan Manokwari, berlayar menuju Pelabuhan Sorong, pada Jumat (23/12/2022) pagi.
Kepergian KM Dobonsolo diiringi klakson panjang laiknya pamitan, dibalas lambaian tangan orang-orang yang menunggu di pelabuhan.
Erna (50) bergegas membereskan pinang yang sebelumnya dijajakan di sebuah meja kayu tak jauh dari pintu masuk utama Pelabuhan Manokwari.
"Kapal su jalan jadi tong (kita) juga pulang dulu. Nanti kalau kapal lain masuk lagi, baru tong datang jual lagi," kata Erna saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Manokwari, Jumat (23/12/2022).
Erna mengaku telah puluhan tahun berjualan pinang di Pelabuhan Manokwari.
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Hari Raya Natal yang Cocok Dibagikan di Status WhatsApp hingga Instagram
Selain pinang, aneka makanan juga dijajakannya di antaranya kue, ketupat, kasbi (singkong), sayur-mayur dan ikan.
Minuman dingin pun sengaja dijual Erna untuk pelepas dahaga sekaligus pendamping makanan.
Menurutnya, liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tak hanya dinanti para pekerja kantoran atau anak sekolahan.
Momen mudik Natal dan Tahun Baru juga paling dirindukan pedagang kaki lima dan asongan, termasuk ia sendiri.
"Pas libur begini, orang banyak yang pulang, jadi tong punya jualan laku banyak. Syukur sekali," kata Erna.
Ia menyebutkan, pada hari biasa jika jualannya laris manis, ia bisa membawa pulang uang Rp 300 ribu.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Rute Manokwari-Sorong Mulai Kamis, 29 Desember 2022: KM Sinabung Pukul 09.00
Pada musim mudik Nataru, omzet yang didapat bisa dua kali lipat hingga mencapai lebih dari Rp 1 juta.
"Hasil itu sudah yang tong pakai untuk biaya anak sekolah," imbuhnya.
Ia bilang, suaminya adalah seorang buruh pelabuhan.
Penghasilan sang suami ditambah tabungannya selama berjualan, berhasil menyekolahkan kedelapan anaknya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Pedagang-di-Pelabuhan-Manokwari-menunjukkan-sisa-jualannya-Jumat-23122022.jpg)