Mata Lokal Memilih

Profil Rudolf Anthonius Tondok Calon Anggota DPD Dapil Papua Barat

Profil Rudolf Anthonius Tondok Calon Anggota DPD Dapil Papua Barat, Rudolf mengatakan Papua membutuhkan suatu perubahan yang progresif

Penulis: Marvin Raubaba | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM/ISTIMEWA.
CALEG DPD - Rudolf Anthonius Tondok saat menyerahkan dokumen pendaftaran dirinya sebagai bakal calon anggota DPD RI, di aula Kantor KPU Kabupaten Manokwari, pada Minggu (8/1/2023) siang. 

Sumberdaya yang dimiliki Rudolf merupakan salah satu tulang punggung dari terbentuknya Indosat net.

Pada tahun 1997 Rudolf memilih melanjutkan kariernya di PT. Trafindo Perkasa., Tbk sebagai Senior Manager.

Di sela kesibukannya sebagai Profesional muda ketika itu, Rudolf menyempatkan diri dalam pelayanan gerejawi.

Rudolf pernah menjadi Ketua Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Jemaat Kramat Jakarta dan Ketua Sekolah Minggu Gereja Toraja Klasis Pulau Jawa.

Setelah menikah Rudolf diberi amanah sebagai Majelis Gereja Toraja Jemaat Kelapa Gading selama 2 periode.

Pada masa inilah Rudolf juga aktif dalam kegiatan pelayanan diakonia ke wilayah pelosok antara lain ke pedalaman Rongkong, Seko (Luwu, Sulsel), serta pedalaman Kalumpang dan Mariri di Mamuju Sulawesi Barat.

Pada tahun 200, Rudolf kemudian memilih mandiri dan mendirikan perusahaan di bidang konsultan.

Di perusahaan inilah, Rudolf mendapat kepercayaan dalam perencanaan infrastruktur pasca Tsunami Aceh - Nias yang membuatnya berdomisili selama kurang lebih 3 tahun di Bumi Serambi Mekkah ini.

Selama itu, Rudolf berkutat dalam upaya rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh.

Rudolf yang akrab disapa Nefo, kemudian melakukan ekspansi usaha ke Papua Barat pada tahun 2008, dengan melihat pentingnya percepatan pembangunan di Wilayah ini.

Tak hanya bergerak di bidang konsultan, Ia juga melakukan diversifikasi usaha dengan mendirikan perusahaan media cetak harian yang berbasis di Manokwari.

Perhatiannya terhadap Papua Barat juga membuatnya mengambil bagian dalam upaya pemekaran Kabupaten Manokwari Selatan.

Meski tidak secara formil menjadi bagian dari tim namun ia menyediakan Rumahnya di Kawasan Pejaten, Jakarta Selatan sebagai basecamp tim pemekaran Mansel di Jakarta.

Rumah yang sama juga sempat dihuni anak-anak Papua yang melanjutkan studi/kuliah di ibukota.

Keluarga

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved