Geliat UMKM Kampung Bremi Manokwari, Warga Mengaku Butuh Bantuan Modal
Ia menyebut lebih dari 10 ibu dari 100-an kepala keluarga di Kampung Bremi, Kabupaten Manokwari, telah menjajal kue basah berbahan umbi-umbian.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Memaksimalkan kekayaan alam di desa menjadi produk bermutu tinggi, adalah dambaan warga Kampung Bremi, Distrik (Kecamatan) Manokwari Utara, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kampung Bremi, Adriana Howay (49), mengaku, para ibu berniat mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Mereka mengolah hasil perkebunan rakyat berupa umbi-umbian seperti kasbi (singkong), ubi jalar dan umbi talas, menjadi aneka kuliner.
"Tong ibu-ibu juga mau dapat penghasilan tambahan, bikin cake dari ubi atau jualan apa begitu," kata Adriana Howay saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Kampung Bremi, Rabu (11/1/2023).
Ia menyebut lebih dari 10 ibu dari 100-an kepala keluarga di Kampung Bremi telah menjajal kue basah berbahan umbi-umbian.
Baca juga: Pelaku UMKM Sorong Mendaftar Jadi Bakal Calon Anggota DPD dari Papua Barat Daya
Keseriusan mereka mengembangkan UMKM di Kampung Bremi dinyatakan lewat mendaftarkan diri ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Kabupaten Manokwari.
"Sudah ada satu yang terdaftar di Disperindagkop," kata istri Kepala Kampung Bremi itu.
Bahkan, ucapnya, para ibu di Kampung Bremi telah satu kali memamerkan olahan kue umbi-umbian mereka di wisata kuliner Nusantara yang digelar Pemprov Papua Barat pada Jumat (11/8/2022).
Kendati begitu, Adriana Howay mengaku para ibu kesulitan meneruskan usaha kuliner lantaran kekurangan modal.
Alat dan bahan kue disimpan di lemari penyimpanan dan para ibu kembali ke rutinitas semula, yakni berkebun lalu memasarkan hasilnya di pasar.
Baca juga: Minyak Kelapa Olahan dari Kabupaten Tambrauw Ramaikan Pameran UMKM di Manokwari
Pilihan lain, mereka kembali menggapai jarum dan benang untuk merajut noken, merawat budaya leluhur.
"Ibu-ibu yang di kota (Manokwari) yang datang ajar tong cara bikin kue. Sekarang waktu acara saja baru tong buat untuk makan sendiri," ujarnya.
Adriana Howay pun mengaku, tak tahu-menahu soal kredit usaha rakyat (KUR) yang diprakarsai pemerintah untuk membantu UMKM bertumbuh.
Bahkan, ia pertama kali mendengar istilah KUR dari pertanyaan wartawan.
"Tong tra (tidak) tahu dan belum pernah coba tanya juga, tapi sekarang tong akan coba," kata ibu tiga anak itu.
Ramalan Cuaca Besok Jumat 29 Agustus di Papua Barat: Manokwari Awas Hujan |
![]() |
---|
Sri Voni Notanubun Resmi Jadi Ketua GOW Fakfak |
![]() |
---|
Sejumlah Warga Sempat Memalang Jalan di Depan Polsek Bintuni |
![]() |
---|
Hadiri Rapat Paripurna DPRK, Hermus Indou Janji Benahi Tata Kelola Keuangan Pemda Manokwari |
![]() |
---|
Hadiri Rakor Kredit Wilayah Sulampua, Melkias Werinusa: Ada Dua Kesimpulan dan Empat Rekomendasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.