BI Papua Barat Prediksi Inflasi Papua Barat 3 Persen pada 2023, Koordinasi TPID Akan Makin Intens

"Kami akan meningkatkan kerja sama antar daerah. Karena masih banyak komoditas di Papua Barat yang didatangkan dari luar," kata Roni Cahyadi

Penulis: R Julaini | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribunnews.com/Hendra Gunawan
Gedung Bank Indonesia (BI). Perwakilan BI Papua Barat memprediksi inflasi di Tahun 2023 berada di angka 3 persen, plus minus 1 persen. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat memprediksi inflasi di Tahun 2023 berada di angka 3 persen, plus minus 1 persen.

Angka itu dinilai masih normal untuk kisaran nasional.

Pelaksana Tugas Deputi Perwakilan BI Papua Barat, Roni Cahyadi, menyatakan untuk menjaga Inflasi, program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) masih akan digelar. 

"Kami akan meningkatkan kerja sama antar daerah. Karena masih banyak komoditas di Papua Barat yang didatangkan dari luar," kata Roni Cahyadi, Jumat (27/1/2023),

Kerja sama itu untuk menjamin pula ketersediaan pasokan komoditas yang dibutuhkan masyarakat.

Baca juga: Pemkab Manokwari Akan Buat Regulasi Niaga, Untuk Antisipasi Inflasi

Untuk menjaga inflasi, Roni Cahyadi menyebut koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan intens.

Program inspeksi mendadak di pasar, operasi pasar, dan pasar murah tetap dilakukan bahkan akan ditingkatkan.

Roni menyebut langkah-langkah tersebut telah terbukti membuat Papua Barat menjadi daerah dengan tingkat inflasi rendah, yakni Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari.

"Di TPID kita bersinergi dan berkolaborasi dengan mengusung 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Pada 2022, pencapaiannya cukup bagus," jelas Roni.

Baca juga: Tingkat Inflasi Kota Sorong Terendah di Indonesia, Penyumbang Besar Angkut Udara

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved