Orang Tua Bawa Anak ODGJ Rumah Aman Manokwari, Tak Punya Biaya ke RSJ Jayapura

“Kami keluarga tidak mampu, tidak tahu harus minta bantuan ke siapa lagi kalau bukan ke pemerintah,” kata NB, orang tuan remaja ODGJ di Manokwari itu

Dokumentasi Bapas Manokwari
Orang tua di Manokwari menyerahkan anak mereka yang berinisial Y (17) ke Rumah Aman UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Manokwari, Selasa (31/01/2023). Dokter mendiagnosis anak itu mengalami gangguan jiwa. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM -  Orang tua di Manokwari menyerahkan anak mereka yang berinisial Y (17) ke Rumah Aman UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Manokwari, Selasa (31/01/2023).

Mereka didampingi Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Manokwari.

Remaja itu diterima langsung oleh Kepala UPTD PPA Kabupaten Manokwari, Regina A Rumayomi.

Dokter mendiagnosis Y mengalami gangguan jiwa (ODGJ) sehingga harus mendapatkan perawatan khusus.

Pembimbing Kemasyarakatan (PK), Panggih Subagyo, Y seringkali meresahkan warga.

Sebaliknya, ia juga sering mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari warga.

Baca juga: Sebagain Pasien ODGJ asal Manokwari Akan Dipulangkan dari Jayapura 

"Demi keselamatan, anak itu perlu penanganan khusus satu di antaranya membawanya ke Rumah Aman," kata Panggih Subagyo.

Y diindikasikan mengalami gangguan jiwa sejak akhir Desember 2022. Ia sempat normal dan masih sekolah.

Dokter BNNP Papua Barat merujuk Y demi dirawat di rumah sakit jiwa di Jayapura, Papua, tapi keluarga terkendala biaya.

"Saya berharap perhatian dari pemerintah daerah ataupun warga terhadap anak ini lantaran fasilitas dan kesadaran masyarakat Manokwari terhadap ODGJ masih rendah,” ujar Panggih Subagyo.

Baca juga: Viral Video Polisi Pecahkan Kaca saat Adang Pencuri Mobil Travel, Ternyata Pelakunya ODGJ

UPTD PPA Manokwari memiliki Rumah Aman sejak 2022.

Satu di antara fungsinya adalah untuk memberikan perlindungan terhadap anak.

"Manokwari belum ada rumah sakit jiwa. Untuk sementara, anak ditempatkan di rumah aman untuk mendapatkan perlindungan,” kata Regina A Rumayomi.

Orang tua Y, NB berharap agar ada perhatian dari pemerintah daerah agar anaknya segera dirawat di RSJ Jayapura.

“Kami keluarga tidak mampu, tidak tahu harus minta bantuan ke siapa lagi kalau bukan ke pemerintah. Saya ingin anak saya sembuh seperti semula,” kata NB.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved