Musda Golkar Papua Barat

Ketua Golkar Papua Barat: Kita Malu Kalau Kalah, Ketum Orang Papua

"Saya tidak percaya kalau Pak Bahlil (Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia) tidak bisa menghasilkan itu," kata Mohammad Uswanas.

Penulis: R Julaini | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/RACHMAT R JULAINI
MUSDA GOLKAR - Plt Ketua DPD Golkar Papua Barat, Mohammad Uswanas, mengajak kadernya berkomitmen untuk politik di masa mendatang. Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Musda IV Golkar Papua Barat, Sabtu (8/11/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Plt Ketua DPD Golkar Papua Barat, Mohammad Uswanas, mengajak anggotanya untuk menyukseskan Musyawarah Daerah (Musda) IV Golkar Papua Barat di Hotel Swissbell Manokwari, Sabtu (8/11/2025).

"Kita malu kalau kita kalah sebab Ketum (Ketua Umum DPP) adalah orang Papua," katanya.

Ia pun mengajak kader untuk berkomitmen dalam pesta politik di Tanah Papua.

Uswanas menilai Partai Golkar telah berjuang dengan baik pada 2020-2025, baik dipimpin para ketua maupun pelaksana tugas.

Itu terbukti oleh hasil di Pilkada tingkat kabupaten. "Untuk (DPR) provinsi, kita ada delapan. Insyaallah bisa tambah lagi," katanya.

Ia pun berharap di tingkat kepala daerah atau bupati, Partai Golkar dapat meraih kemenangan.

Baca juga: BREAKING NEWS - Golkar Papua Barat Gelar Musda IV, Bahlil Lahadalia Hadir di Manokwari

 

"Saya tidak percaya kalau Pak Bahlil (Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia) tidak bisa menghasilkan itu," kata Mohammad Uswanas.

Ia menyebut, saat Papua Barat Daya masih bagian dari Papua Barat, ada tujuh bupati dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Sekarang ada tiga. Pak Anisto (Yohanis) Manibuy, ketua DPD Golkar Teluk Bintuni. Ada Pak Elysa Auri (Bupati Teluk Wondama). Beliau kader paling setia dari zaman fungsional waktu Orde Baru," katanya.

"Begitupun Pak Samaun Dahlan (Bupati Fakfak)," ujar Mohammad Uswanas.

Ia mengharapkan kader Partai Golkar tidak berpuas diri karena masih ada tantangan lebih besar yang menanti.

"Perubahan-perubahan peta politik, dinamika, mekanisme yang membutuhkan penyesuaian-penyesuaian," katanya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved