Harga Beras Bergejolak, Perum Bulog Diminta Keluarkan Beras Cadangan

Selama ini, ucapnya, distribusi beras dari Bulog masih terbatas ke agen-agen besar sehingga harga beras ke masyarakat menjadi meningkat.

ISTIMEWA/HUMAS POLDA PAPUA BARAT
ILUSTRASI - PJ Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw bersama rombongan mengecek stok beras di gudang Perum Bulog Manokwari, Senin (26/12/2022) siang. Pemerintah berencana mengeluarkan beras cadangan di Perum Bulog untuk meredam gejolak harga beras. 

TRIBUPAPUABARAT.COM - Menyusul gejolak harga beras, pemerintah berencana mengeluarkan beras cadangan di Perum Bulog.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah perlu mengeluarkan beras cadangan.

Menurutnya, harga beras sedangkan bergejolak, tapi panen raya masih sebulan lagi, Maret 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beras menjadi satu di antara penyumbang utama inflasi nasional pada Januari 2023, yakni 0,24 persen.

"Cadangan beras per hari ini sekitar 555.979 ton. Cadangan ini diminta untuk segera dimasukkan ke pasar sehingga harga pasar bisa terjaga," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang di Pasar Wosi Manokwari Tak Tega Naikan Harga

Menurutnya, rata-rata harga beras di penggilingan naik 14,90 persen, grosir 10,97 persen, dan eceran 7,70 persen sepanjang Januari 2023.

"Beras kan terkait dengan ketersediaan dan waktu panen. Kita masuk musim panen pada Maret," kata Airlangga Hartarto.

Saat panen raya, Bulog dapat menyerap hasil panen para petani dalam negeri untuk stok cadangan beras pemerintah.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengaku Bulog telah diminta untuk melepas stok beras langsung ke pasar guna menekan harga beras.

Baca juga: Pemerintah Impor Beras Menjelang Panen Raya, Petani Mengadu ke KPK

Tujuannya supaya masyarakat dapat membeli beras sesuai harga dipatok pemerintah, Rp 9.450 per kg.

Selama ini, ucapnya, distribusi beras dari Bulog masih terbatas ke agen-agen besar sehingga harga jualnya ke masyarakat menjadi meningkat.

Menurut Zulkifli Hasan, harga jual beras Bulog ke agen besar Rp 8.200 per kilogram.

Karena kualitas berasnya bagus, dijual kembali ke masyarakat di atas harga yang dipatok pemerintah.

Baca juga: Ini Faktor Penyumbang Kemiskinan di Papua Barat, Ada Komoditas, Beras hingga Rokok

"Bulog jual Rp 8.200 harusnya di pasar itu paling mahal Rp 9.450. Nah, kalau beras Bulog yang bagus ini dibeli oleh pelaku besar lagi, dijualnya jadi lebih mahal," ujarnya ketika ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Harga beras di pasaran yang berkisar Rp 10.000-Rp 12.000, ucapnya, wajar untuk beras premium.

Khusus beras dari Bulog, meski berkualitas setara premium, tetap harus sesuai harga dari pemerintah.

"Beras Bulog itu Rp 9.450, enggak boleh lebih," kata Zulkifli Hasan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Airlangga Minta Bulog Gelontorkan 555.979 Ton Beras Cadangan ke Pasar"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved