SSB Doberay Target Champion Soeratin Cup U-13 Nasional

"Memupuk mimpi anak muda untuk menjadi pesepak bola moncer seperti idolanya," sambungnya.

Menurutnya, sejauh ini perkembangan anak asuhnya dalam mengolah bola semakin baik.

Sayangnya, hal itu tidak disertai dengan dukungan dana serta sarana prasaran dari pemerintah daerah.

Ia mencontohkan, idealnya lima anak berlatih dengan satu bola.

Tapi, hal itu tidak berlaku bagi anak asuhnya. 

Sebab, dengan jumlah pemain berkisar 60-70 orang, SSB Doberay hanya memiliki 7 bola.

"SSB Doberay awal berdirnya itu kita yang ajak anak-anak bermain. Sekarang bibit pesepak bolanya sudah ada, jadi harus banyak buat pertandingan," tuturnya.

Selain kesulitan dalam pengadaan bola, ia juga mengakui, SSB Doberay kerap terkendala dengan kostum yang jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan.

Begitupun dengan para pelatih yang berharap mempunyai lisensi. 

Sehingga jenjang karirnya di dunia sepak bola kian profesional.

Untuk itu, ia meminta dukungan dari  Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Manokwari, Asprov PSSI Papua Barat, Forum Sepak Bola Indonesia (FOSBI), Dinas Pemuda dan Olahraga tingkat kabupaten maupun provinsi.

"Berapa jumlah SSB yang ada, jumlah pelatih dan lisensi, semua database itu juga harus dirapikan," pesannya.

Sementara itu, pemain Doberay FC, Yuhendar Karubaba (14) mengaku, kali kedua dia gabung dalam formasi inti untuk turnamen Soeratin Cup U-13 tingkat nasional.

Siswa kelas IX itu, telah dibina di SSB Doberay sejak usia 9 tahun.

"Kita belajar banyak dari pertandingan tahun lalu. Jadi kali ini, tong target juara," tutupnya.

(*)