Lewat Para-para Kebangsaan, Cara Jitu LMA Rawat Toleransi dan Lawan Radikalisme di Sorong

LMA Papua Barat kembali menggelar Para-para Kebangsaan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Roifah Dzatu Azmah
(TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari)
Lembaga Masyarakat Adat atau LMA Papua Barat kembali menggelar Para-para Kebangsaan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Lembaga Masyarakat Adat atau LMA Papua Barat, kembali menggelar Para-para Kebangsaan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada 18 Febuari 2023 kemarin.

Para-para Kebangsaan yang digagas LMA Papua Barat di Sorong itu mengusung tema meningkatkan toleransi dan mencegah radikalisme di Papua Barat Daya.

Hal itu diungkapkan Ketua Harian LMA Papua Barat Franky Umpain, saat ditemui di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Baca juga: Dipalang 3 Hari, Aktivitas Kantor KPUD Pegunungan Arfak Sudah Normal, Kapolres Pastikan Kondusif

"Para-para Kebangsaan yang melibatkan berbagai organisasi pemuda ini bertujuan melihat lebih dekat soal kemajemukan di Papua," ujar Franky, kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (25/2/2023).

Harusnya semua pihak bisa memahami konteks kemajemukan yang menjadi anugerah dari Tuhan kepada Tanah Papua.

"Kita harus tetap merawat persatuan dan setiap perbedaan bisa dijaga di Sorong melalui prinsip toleransi," tuturnya.

Nantinya setiap orang yang hidup di Papua Barat Daya harus bisa saling menghormati, sehingga perbedaan itu bisa maksimal.

"Kita tahu Sorong ini dia sudah plural, sehingga harusnya kita bentengi masyarakat dengan budaya toleransi agar tidak muda terprovokasi," ungkap Franky.

Baca juga: Dukcapil Papua Barat Imbau Orang Tua Tertib Urus Akta Lahir Anak Sebelum Mulai Sekolah

Pria berjanggut lebat ini menyadari, hingga kini masih ada stigma tentang Papua dan Non Papua masih hidup di masyarakat.

Olehnya itu, sebagai anak-anak adat di LMA, pihaknya bertanggungjawab sebagai anak bangsa dalam menjaga seluruh warga di Provinsi Papua Barat Daya.

"Semua orang nantinya bisa memaksimalkan peluang-peluang yang diberikan melalui kebijakan di dunia pendidikan dan lainnya," katanya.

Franky berharap, ruang diskusi lintas pemuda dan masyarakat harus bisa terus dibuka agar bisa menjaga toleransi serta mencegah radikalisme wilayah Sorong.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved