Cerita Warga Mansinam, 2 Minggu Hidup dalam Gelap Setelah HUT Pekabaran Injil, Sarankan Ini ke PLN

Kepala Kampung Mansinam, Wilhelmina Rumsayor, mengatakan pemadaman lampu mulai dua hari setelah HUT Pekabaran Injil

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
PULAU MANSINAM – Warga Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Senin (27/2/2023) sore. Aliran listrik di Pulau Mansinam sempat terputus selama dua minggu lebih setelah HUT ke-168 Pekabaran Injil di Tanah Papua. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Aliran listrik di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, sempat terputus selama dua minggu lebih.

Tepat, itu terjadi ketika keriuhan hari ulang tahun (HUT) ke-168 Pekabaran Injil di Tanah Papua telah lewat dan berubah senyap.

Kepala Kampung Mansinam, Wilhelmina Rumsayor, mengatakan, pemadaman lampu mulai terjadi pada Selasa, (7/2/2023), dua hari setelah puncak HUT Pekabaran Injil di Tanah Papua pada 5 Februari.

“Pada 6 Februari, lampu masih nyala karena masih ada peziarah yang datang dan pembersihan. Mulai 7 Februari itu, lampu su padam,” kata Wilhelmina Rumsayor saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Pulau Mansinam, Senin (27/2/2023) sore.

Menurut Wilhelmina Rumsayor, pemadaman lampu usai HUT Pekabaran Injil, pertama kali menimpa warga Pulau Mansinam.

Baca juga: Dinas Kebudayaan Papua Barat Bakal Daftarkan Pulau Mansinam dan Port Du Bus Sebagai Cagar Budaya

Beragam cerita pun muncul selama masa ‘kegelapan’ itu, hingga lampu berangsur menyala normal di Kampung Mansinam mulai Jumat (24/2/2023).

Mulai dari kemarahan warga yang dilampiaskan kepada petugas yang berjaga di pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Mansinam.

Hingga cerita rumah warga yang nyaris kebakaran karena lampu pelita. Pengalaman tersebut menimpa keluarga Wilhelmina Rumsayor.

Tong (kita) orang tua sudah terbiasa dengan lampu pelita, tapi anak-anak ini malah yang udik dengan lampu pelita. Jadi bermain dengan lampu sampai api merambat bakar baju dan tas yang ada dekat lampu,” jelasnya.

Kejadiannya pada Senin (13/2/2023) ketika hari masih subuh sekira pukul 05.00 WIT.

Baca juga: Kisah Pengelola Jasa Sewa Tenda Kamping di Pulau Mansinam, Raup Rezeki Saat HUT Pekabaran Injil

Akibat kejadian itu, Wilhelmina Rumsayor menuturkan, uang tunai sejumlah Rp 500 ribu bersama cap Kampung Mansinam hangus dilalap api.

Setelah itu, keluarganya memutuskan untuk menggunakan lampu dari aki sebagai penerang di kala malam. Saat siang hari, aki dicas pada solar sel yang terpasang di Pulau Mansinam.

“Alat elektronik tong tra (tidak) bisa pakai, kecuali hp yang tong numpang cas kalau ada warga yang pakai genset. Atau nanti bawa hp, cas di kota (Manokwari),” tutur Wilhemina.

Selama dua minggu lebih itu, sambung dia, usaha warga yang sangat bergantung dari listrik lumpuh total antara lain jualan minuman dingin yang membutuhkan es batu dari lemari pendingin.

Imbasnya, warga Pulau Mansinam hanya berjualan pinang dan produk makanan dalam kemasan lainnya.

Baca juga: Warga Mansinam Sebut Dua Minggu Sebelum Perayaan HUT Pekabaran Injil, Jarang Digigit Nyamuk

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved