Berita Manokwari
Pedagang Pasar Sanggeng Kecewa Terhadap Pemerintah, Sesalkan Belum Ada Tempat Jualan Sementara
Sebab, sejumlah pedagang harus terlantar lantaran belum memiliki tempat berjualan sementara.
Penulis: redaksi | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Kabupaten Manokwari telah membongkar Pasar Sanggeng pada, Senin (27/2/2023).
Pembongkaran itu untuk merevitalisasi pasar tersebut.
Kendati demikian, tak sedikit pedagang Pasar Sanggeng kecewa dengan pembongkaran tersebut.
Baca juga: Pemkab Manokwari Relokasi Pedagang Awal Maret, Target Juni 2024 Pasar Sanggeng Baru Sudah Ditempati
Baca juga: Mulai 26 Februari, Pedagang dari Pasar Sanggeng Manokwari Bisa Pindah ke Pasar Sementara
Satu diantaranya ialah Abdullah. Menurutnya, pembongkaran Pasar Sanggeng sebagai pembiaran terhadap para pedagang.
Sebab, sejumlah pedagang harus terlantar lantaran belum memiliki tempat berjualan sementara.
"Kalau mau dibongkar semestinya pemerintah siapkan pasar sementara," kata Abdullah saat ditemui Tribunpapuabarat.com di area Pasar Sanggeng, Selasa (28/2/2023).
Abdullah mengungkapkan, dirinya terpaksa harus menyimpan barang dagangan di rumahnya lantaran belum memiliki tempat untuk berjualan.
"Sayang sekali, tempat belum siap kami sudah dianjurkan harus kosongkan bangunan," ujarnya.
Ia menyebut, beberapa lokasi pasar sementara yakni Taman Rental di Jl Percetakan serta Borobudur belum bisa digunakan karena masih dalam pengerjaan.
Hal ini sambung dia, menjadi kendala yang dapat memicu kerugian bagi pedagang sebab barang dagangan harus disimpan untuk sementara waktu.
Ia telah mengemasi barang dagangan dari Pasar Sanggeng sejak Minggu sekira pukul 14.00 WIT.
Tak hanya itu, beberapa material di los milik tempat jualannya juga di angkut.
Sebab memiliki nilai rupiah tinggi seperti pintu folding gate atau pintu harmonika.
"Harga pintunya mahal, hampir Rp 20 juta," ungkapnya.
Ia menambahkan, pengambilan sejumlah material dilakukan dengan dalil dapat dimanfaatkan untuk keperluan pedagang.
"Jika dibiarkan akan salah digunakan pihak lain yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.