Pemkab Manokwari Relokasi Pedagang Awal Maret, Target Juni 2024 Pasar Sanggeng Baru Sudah Ditempati

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari berencana akan merelokasi para pedagang Pasar Sanggeng pada Maret mendatang.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Manokwari, Jan Ayomi mengatakan, pedagang akan direlokasi ke pasar sementara.

"Kita jadwalkan tanggal 1 Maret 2023 sudah relokasi," kata Jan Ayomi, pada Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Mulai 26 Februari, Pedagang dari Pasar Sanggeng Manokwari Bisa Pindah ke Pasar Sementara

Lokasi pasar sementara berada di belakang kantor perbankan, tepatnya di taman rental.

Pengerjaannya hingga kini sudah hampir rampung.

Ia juga menjelaskan, relokasi ini menjadi satu diantara syarat pembangunan Pasar Sanggeng dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Lahan pembangunan harus clean dan clear. Artinya lahan harus bersih dan tidak ada masalah,” jelasnya.

Baca juga: Sejumlah Pedagang di Pasar Sanggeng Temui Bupati Manokwari, Ini Tujuan Mereka

Ia mengungkapkan, pembangunan pasar sementara sudah pada tahap penyelesaian dengan angka sekira 83 persen.

"Tanggal 26 Februari 2023 peresmian penggunaan pasar sementara," sebutnya.

Pasar sementara akan menampung sekira 500 pedagang hamparan, dan 70 pedagang kios.

"Sisanya akan dipindahkan ke beberapa lokasi lain," sebutnya.

Baca juga: Paulus Waterpauw Sidak ke Pasar Sanggeng, Nelayan pun Ungkap Keluhan ke Pj Gubernur Papua Barat Itu

Adapun lokasi yang disediakan untuk menampung sementara para pedagang berada di Jalan Percetakan, Pasar Borobudur, dan ex kantor gubernur.

Dia mengharapkan, para asosiasi pasar agar dapat menyampaikan ke para pendagang sehingga bisa diterima dan membantu proses pembangunan.

Sedangkan, Bupati Manokwari, Hermus Indou mengatakan, proses pembangunan pasar Sanggeng secara representatif akan berlangsung selama satu tahun.

"Ditargetkan bulan Juni 2024 sudah dapat digunakan," ujar Hermus Indou.

Ia meminta kepada para pedagang agar dapat mengikuti segala proses baik relokasi tetapi juga ganti untung kepada pemilik blok bangunan.

(*)