Dinas Pariwisata Papua Barat Ajukan 10 Situs Jadi Cagar Budaya, Ada Fort Du Bus dan Cadas Maimai

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Dinas Pariwisata Papua Barat sedang mengajukan 10 situs untuk menjadi cagar budaya ke pemerintah pusat.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat, Ruland R Sarwom, mengatakan 10 situs cagar budaya itu tersebar di beberapa daerah di Papua Barat.

Lima di antaranya di Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari.

Empat berada di Kabupaten Kaimana, sedangkan sisanya di Kabupaten Faktak.

Pada awal pekan keempat Februari lalu, Ruland Sarwom dan jajaran bersama beberapa arkeolog mengunjungi beberapa situs purbakala di Kabupaten Kaimana.

Baca juga: Kepala Disbudpar: Potensi Cagar Budaya di Papua Barat Sangat Banyak, namun Belum Resmi Didaftarkan

"Di sana, ada Benteng Fort Du Bus tepatnya berada di Kampung Lobo, Teluk Triton, Kaimana," ujar Ruland Sarwom ketika berkunjung ke Kantor TribunPapuaBarat.com di Jalan Merdeka, Manokwari, Selasa (07/03/2023) sore.

Menurutnya, Benteng Fort Du Bus sejak masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Leonard Pierre Joseph Du Bus periode 1826-1830.

Ia bersama tim juga sempat mengunjungi situs purbakala dua lukisan Cadas Maimai di Kabupaten Kaimana.

"Ada gambar telapak tangan di batu cadas. Ada juga gambar lain misalnya gambar ikan di dinding gua," kata Ruland Sarwom.

Berdasarkan penuturan arkelog, ucapnya, usia peninggalan purbakala itu mencapai ribuan tahun.

Baca juga: Arkeolog Surya Helmi Minta Pemda se-Papua Barat Segera Bentuk Tim Cagar Budaya

Ada juga peninggalan sejarah rumah di China Town alias Kampung Cina di Kaimana.

Berikut daftar 10 situs di Papua Barat yang diajukan menjadi cagar budaya:

1. Fondasi dan dinding tembok bagian bawah Gereja Bethel di Pulau Mansinam

2. Sumur Tua Van Hasselt di Pulau Mansinam