Berita Manokwari
Kisah Kornelia Rumbrawer, 30 Tahun Jadi Dukun Beranak, Dapat Hadiah dari Presiden Jokowi
Ia juga berharap semua pihak dapat memperhatikan kader-kader Posyandu dirinya membutuhkan Surat Keputusan (SK)
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
"Mama layani semua. Kalau ada kesibukan keluarga pas ada yang butuh pertolongan, mama tinggalkan kesibukan keluarga itu," ucap Kornelia.
Iapun mengatakan, tidak ia ingat lagi berapa anak yang ia bantu lahir ke dunia.
Hanya diakuinya beberapa diantaranya masih sempat ia temui di Pulau Mansinam.
Secara profesi, anak-anak yang ia bantu lahir sudah bekerja di berbagai bidang.
Selain itu, ada yang masih berstatus sebagai mahasiswa.
Sebelum menerima penghargaan dari Presiden Joko Widodo, ia mengaku sempat diberikan penghargaan dari Pemprov Papua Barat sebagai kader Posyandu teladan dan terbaik.
Penghargaan dari Presiden Joko Widodo diterimanya bersamaan dengan Hari Kesehatan Nasional.
Ia berangkat karena direkomendasikan dari Dinas Kesehatan Papua Barat.
"Kami pulang dapat sepeda motor," sebut Kornelia yang akan berusia 55 Tahun, 26 April mendatang.
Satu pengalaman pasca menerima penghargaan, Kornelia menyatakan, ia menerima penjelasan bahwa stunting bukanlah penyakit memalukan atau aib.
"Itu kami dapatkan penjelasannya dari Bio Farma saat kunjungan ke sana. Mereka ingatkan ke kami bahwa, apapun yang berkaitan dengan stunting harus sampai ke orang tua yang memiliki anak," jelasnya.
Informasi itu dinilai penting agar orang tua terus memperhatikan kesehatan anak termasuk pola makannya.
Di luar itu, ia mengakui dirinya membutuhkan Surat Keputusan (SK) berkaitan dengan kerjanya sebagai kader Posyandu.
Ia mengaku SK itu perlu ia punyai sebagai pegangan.
Berkaitan dengan gaji, ia mengaku selalu mendapatkan upah yang biasanya dibayarkan per tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.