Bupati Pegaf Geram Soal Tambang

Yosias Saroi Geram Soal Tambang Emas Ilegal di Pegunungan Arfak, Ini Kata Paulus Waterpauw

"Semua yang datang dan mengeruk emas Pegunungan Arfak dengan cara-cara tidak benar adalah 'pencuri'," kata Yosias Saroi.

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
ILUSTRASI – Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, mendorong agar semangat pembangunan khususnya daerah-daerah penghasil emas agar dikelola secara mandiri dan berkelanjutan. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, mendorong agar semangat pembangunan khususnya daerah-daerah penghasil emas agar dikelola secara mandiri dan berkelanjutan.

"Pemerintah provinsi juga akan bantu memohon ke pusat agar segera memperbesar proses IPR (izin pertambangan rakyat) di sejumlah daerah penghasil emas," kata Paulus Waterpauw pada sebuah kesempatan di Manokwari belum lama ini.

Ia juga menitipkan pesan kepada para tokoh adat dan masyarakat pemilik ulayat di daerah penghasil emas agar tidak memikirkan kesenangan sesaat.

Mereka juga harus mengingat akan masa depan anak-cucu mereka.

"Jangan pikir hidup kita hanya kemarin dan hari ini, tapi lupa masih ada hari esok. Anak cucu kita juga berhak menikmati kekayaan alam yang ada, jangan sampai mereka nanti jadi penonton," ujar Paulus Waterpauw.

Baca juga: Empat Pemodal Tambang Emas Ilegal di Manokwari Jadi Buron, Polisi Sebar Sketsa Wajah

 

Diberitakan sebelumnya, Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroi, geram karena warganya sering diteror oknum-oknum yang diduga mengeruk hasil emas di wilayah itu secara ilegal.

Para pemilik atau pengelola tambang emas itu, ucapnya, tak pernah berkoordinasi dengannya, baik sebagai kepala daerah maupun sebagai kepala suku besar Hattam.

Ia mengatakan Pemkab Pegaf sedang memproses izin pertambangan rakyat (IPR).

Baca juga: BREAKING NEWS- Viral, Bupati Pegaf Geram Hingga Sebut Oknum-Oknum Ini Mencuri Emas di Daerahnya

"Saya minta semua orang hargai rekomendasi yang sudah saya buat ke provinsi. Jangan lagi ada oknum-oknum yang pakai barang ini (senjata dan parang) untuk tekan masyarakat saya," ujar Yosias Saroi dalam sebuah video yang beredar di media sosial.

Selama belum berizin resmi, ucapnya, penambangan emas di Pegaf berstatus ilegal.

"Semua yang datang dan mengeruk emas Pegaf dengan cara-cara tidak benar adalah 'pencuri'," kata Yosias Saroi.

Bupati berharap semua pihak di wilayah Pegunungan Arfak menahan diri menunggu proses perizinan guna melegalkan penambangan emas di daerah itu.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved